Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Ternyata, Masih Ada Anak-anak yang Rajin Membaca di Era Digital

Diperbarui: 13 November 2022   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Jam baca tiap hari Minggu di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor biasanya dimulai pukul 10.00 WIB. Tapi dari sejak pukul 08.30 WIB, selalu saja ada beberapa anak yang datang duluan dan "mencuri start" untuk membaca buku. 

Saya menyebut mereka, anak-anak yang rajin baca. Datang duluan sepagi mungkin, lalu memilih buku bacaan. Duduk tenang dan membaca. 

Di taman bacaan, anak-anak model ini adalah aset berharga. Perilaku dan kebiasaan membacanya sudah terbentuk. Jadi taman bacaan tinggal merawat mereka, anak-anak yang rajin baca.

Tepat pukul 10.00 WIB pun, rombongan besar anak-anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka berdatangan. Anak-anak usia sekolah dari Desa Tamansari, Jami, Sukajaya, dan Warung Loa berjalan kaki menuju taman bacaan. 

Jujur, pemandangan anak-anak yang berbondong-bondong ke taman bacaan tergolong langka. Anak-anak yang mau membaca buku di tengah gempuran era digital itu luar biasa. 

Maka TBM Lentera Pustaka hanya menjaga komitmen dan konsistensi dalam memfasilitasi dan sediakan akses bacaan untuk anak-anak.

Sementara di luar sana. Harus diakui, Mungkin masih banyak anak-anak atau orang dewasa yang kian malas membaca. Tidak lagi mau membaca buku, apalagi ke taman bacaan. 

Alasannya, sibuk main atau merasa tidak punya waktu. Itulah realitas yang "dilawan" oleh taman bacaan. Karena sejatinya, membaca itu ibadah, baik, dan bermanfaat untuk siapapun.

Siapapun harus waspada. Saat seseorang mulai malas mengerjakan yang baik dan bermanfaat. Maka di situ, maksiat dan mudharat siap menghampirinya. Pilihannya, mau rajin atau malas membaca? Semoga bisa menjadi renungan bersama.

Jangan malas membaca. Karena siapapun yang malas, berarti telah membuang kesempatan dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Padahal, Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu di dunia ini dengan sia-sia. Iqra atau bacalah. Bahwa bukan nasib yang menentukan hidup seseorang. Tapi diri sendirilah yang menentukan nasib dan masa depannya. AYO MEMBACA DI TAMAN BACAAN. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline