Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Belajar Menghargai Kakek Pedagang Es Kue di Taman Bacaan

Diperbarui: 25 Oktober 2022 Β  07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Tiap hari Minggu, ada seorang kakek tua yang selalu nongkrong di area TBM Lentera Pustaka. Kakek yang berdagang es kue, seharga Rp. 2.000 per potong. Dia tidak bikin sendiri, melainkan mengambil dari agen. Tiap potongnya, bila ada yang beli, maka dia mendapat untung Rp. 1.000. Itupun masih dikurangi biaya ongkos naik angkot dan makan. Karena sang kakek mengontrak di daerah Ciomas, perlu 2 kali naik angkot.

Saat nongkrong di TBM Lentera Pustaka pun, bisa ada yang membeli bisa juga tidak. Yah, namanya orang dagang. Terbayang saja, di usia senja, sang kakek masih berjualan. Hanya untuk sesuap nasi, sekalipun jaraknya jauh. Dia bukan mencari kekayaan. Tapi untuk menyambung hidup. Seadanya, alakadarnya. Tapi dia tetap ikhtiar, berdagang keras sekalipun fisiknya tidak lagi kuat.

Saya pun sering menghampiri. Walau hanya ngobrol atau bertanya suka duka berjualan di usia tua. Tentu, sambil membeli es kue yang dijajakannya. Seperti Minggu kemarin (23/10/2022), saya pun mentraktir ibu-ibu yang mengantar anaknya ke taman bacaan. Untuk menikmati es kue yang dijajakan sang kakek. Alhamdulillah, ada senyum yang merekah dari balik bibir sang kakek. Semacam ada kelegaan hati pada raut wajahnya.


Saling menghargai, itulah yang diterapkan di TBM Lentera Pustaka. Untuk memperlakukanll orang lain dengan baik, seperti memperlakukan diri sendiri. Karena di taman bacaan, cara terbaik untuk tetap hidup dalam kebaikan adalah dengan saling memahami, saling menghargai. Bukan saling membenci. Siapapun dia, dari mana pun dia.

Bersikap saling menghargai itu baik. Bertindak baik pada siapapun juga wujud menghargai. Maka, ajaran tentang saling menghargai harusvterus tegak di masyarakat. Karenanya, TBM Lentera Pustaka pun bertekad kuat untuk membangun sikap menghargai dibkalangan anak-anak usia sekolah. Selain membaca buku secara rutin. Karena siapa pun, bila gagal menghargai orang lain. Itu berarti gagal pula menghargai diri sendiri.

' . Maka siapapun, tidak pantas mendapatkan apapun yang tidak dihargai. Sekalipun hanya membaca buku. Sekalipun hanya berbuat baik dan membuat orang lain tersenyum. Atas sebab apapun. Jadilah Literat!. Salam literasi #LiterasiQuote #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline