Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Peringati Bulan Bahasa, Taman Bacaan Ingatkan Pentingnya Kesantunan Berbahasa

Diperbarui: 16 Oktober 2022   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Memperingati Bulan Bahasa 2022, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor mengimbau pentingnya kesantunan berbahasa, khususnya di media sosial. Karena maraknya hoaks, ujarab kebencian, bahkan pertengkaran yang terjadi saat ini disebabkan masyarakat telah mengabaikan aspek kesantunan berbahasa.

"Kesantunan berbahasa penting untuk dijunjung tinggi. Maraknya hoaks, KDRT, bahkan ujaran kebencian terjadi akibat mengabaikan kesantunan berbahasa. Apalagi di media sosial, akibat tidak santun dalam berbahasa jadi sebab orang merasa tersinggung" ujar Syarifudin Yunus, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unindra dan Pendiri TBM Lentera Pustaka di Bogor (16/10/2022).

Bahasa jangan dianggap sepele. Karena semua pertengkaran dimulai dari penggunaan Bahasa Indonesia yang menyinggung perasaan orang lain. Sebagai tata cara sikap, kesantunan berbahasa harus bisa diwujudkan menjadi perilaku bahasa yang santun. Caranya, tentu tidak melukai perasaan orang lain saat berbahasa. Memilh kosakata yang positif, bukan negatif. Dan menghindari ungkapan kasar atau jorok. Kesantunan Bahasa, sejatinya hanya terjadi tidak hanya merujuk pada aspek berbahasa semata. Tapi juga aspek nonverbal seperti gestur, mimik, dan nada suara.

Patut dipahami, bahasa yang tidak santun pada akhirnya akan menimbulkan kegaduhan atau pertengkaran. Biasanya Bahasa tidak santun terjadi akibat 4 (empat) kondisi saat berbahasa, yaitu:

1. Niat mengkritik namun dilandasi pikiran negatif

2. Memberi komentar atas dasar emosi personal

3. Berbicara didorong kecurigaan

4. Berbahasa untuk memojokkan lawan bicara

Atas dasar itu, TBM Lentera Pustaka selalu mengajarkan kepada 130-an anak pembaca aktif untuk selalu santun dalam berbahasa. Utamanya kepada orang tua dan saat bermain media sosial. Selain rutin membaca buku 3 kali seminggu, anak-anak TBM Lentera Pustaka pun diajarkan akhlak atau adad. Seperti memberi salam, cium tangan, antre, dan santun dalam berbahasa. Agar suatu saat nanti, terwujud generasi muda yang literat. Generasi yang mampu memahami realitas dan menerima perbedaan. Sambil tetap menjunjung tinggi kesantunan berbahasa.

Kesantunan berbahasa sangat penting. Agar tercipta komunikasi yang sehat dan  hubungan yang baik di masyarakat. Untuk lebih memahami, jujur, dan menjadi diri sendiri. Salam literasi #BulanBahasa #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka'




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline