Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Kolecer Literasi TBM Lentera Pustaka, Spot Ngobrol sambil Baca Buku

Diperbarui: 1 Oktober 2022   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka meluncurkan "Kolecer Literasi" sebagai kotak literasi cerdas untuk jadikan membaca buku lebig rileks (30/9/2022). DIhibahkan dari Dinas Arsip & Perpustakaan (DAP) Kabupaten Bogor, kolecer literasi ini diharapkan jadi "tempat baru" dalam meningkatkan giat membaca anak-anak dan warga di Kampung Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari. Di samping jadi tempat ngobrol yang lebih literat, ngobrol di sekitar kolecer sambil memegang buku.

Berasal dari istilah mainan populer di kalangan masyarakat Sunda, kolecer yang berarti baling-baling memiliki makna filosofi untuk mengajarkan tiap orang harus menjadi manusia yang cerdas lalu berhenti sejenak untuk merenung dan introspeksi diri. Untuk apa kecerdasan atau kesuksesan diraih, ada manfaatnya atau tidak? Kolecer hanya mengingatkan pentingnya "berhenti sejenak" untuk evaluasi diri sebelum melanjutkan melangkah berikutnya ke depan. Seperti buku pun menjadi media introspeksi diri tentang ilmu dan akhlak dalam kehidupan manusia.

"Selain menjadi fasilitas membaca buku, kolecer literasi TBM Lentera Pustaka akan dijadikan spot foto baru di taman bacaan. Kami akan lengkapi dengan kursi-kursi baca agar lebih rileks dan menarik. Sebagai cara sederhana untuk jadikan membaca sebagai aktivitas yang asyik dan menyenangkan. Ngobrol sambil baca buku di kolecer pun boleh" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor.

 

Melalui kolecer literasi TBM Lentera Pustaka, setidaknya ada 3 (tiga) manfaat nyata yang diperoleh anak-anak dan masyarakat saat membaca buku di kolecer, yaitu:

1. Memilih buku bacaan yang sesuai dengan dirinya. Sebagai simbol pentingnya kemampuan mengukur diri dan memilih prioritas dalam hidup. Seperti bermain media sosial pun harus dipilih, untuk apa apa dan apa manfaatnya?

2, Memahami apa yang tersirat dari yang tersurat. Buku-buku sebagai bacan tersurat harus bermakna untuk hal-hal yang tersirat dalam hidup. Untuk apa cerdas dan sukses bila tidak bermanfaat untuk orang lain?

3. Mampu menemukan ide dan gagasan baru. Sebagai simbol pentingnya ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menciptakan ikhtiar baru yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

Sebagai kotal literasi cerdas, kolecer TBM Lentera Pustaka menegasakn bahwa membaca buku adalah proses. Membaca buku tidak harus langsung memahami isinya. Seperti orang-orang yang pandai ngomongin atau menghitung dosa orang lain pun tidak langsung membuatnya menjadi "orang suci". Maka jadilah manusia literat melalui buku. Salam literasi. #KolecerLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline