Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Tips Sederhana Siapkan Dana Pensiun untuk Diri Sendiri

Diperbarui: 1 September 2022   05:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Asosiasi DPLK

Saat ditanya dalam acara Podcast Dana Pensiun, seberapa sih pentingnya dana pensiun, terutama untuk pekerja di Indonesia? Maka saya pun menjawab, sangat penting bahkan jangan ditunda lagi untuk punya program pensiun. Karena siapa pun yang bekerja di mana pun tidak akan pernah tahu kondisi di masa depan, di hari tua. Maka, mumpung masih bekerja sangat penting menyiapkan dana pensiun sejak dini. Sisihkan sebagian dari gaji sebagai tabungan yang hanya bisa diambil saat usia pensiun tiba.

Dana pensiun jadi lebih penting bagi pekerja. Karena biaya hidup dari waktu ke waktu semakin tinggi. Nah bayangkan apabila di hari tuan anti, kita sudah tidak bekerja lagi. Dari mana uang untuk membiayai hidup di masa pensiun? Masa kehidupan saat pensiun yang Panjang, sekitar 17 tahun setelah pensiun di usia 55 tahun, tentu membutuhkan biaya yang tidak kecil. Belum lagi akibat ketidak-pastian kondisi keuangan di masa datang. Lagi-lagi, dana pensiun makin penting dipersiapkan sejak dini. Selain agar sejahtera di hari tua saat tidak bekerja lagi, dana pensiun pun untuk mempertahankan gaya hidup di masa pensiun.


Ada istilah "kerja yes, pensiun oke". Itu artinya, siapa pun saat bekerja secara ekonomi cukup dan mapan. Maka di saat pensiun pun harus tersedia dana yang cukup. Jangan sampai gaya hidup menurun di masa pensiun. Bahkan tidak punya dana yang cukup di masa pensiun. Karena faktanya di Indonesia, 7 dari 10 pensiunan pada akhirnya mengalami masalah keuangan sehingga banyak pensiunan yang bergantung kepada anak-anaknya. Kemiskinan dan ketidak-mampuan finansial adalah risiko pekerja di masa pensiun. Maka cara antisipasinya adalah dengan mempunyai program pensiun seperi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). 

Saat ini, tidak lebih dari 6% pekerja sektor formal di Indonesia yang suah memiliki program dana pensiun. Mungkin, Anda termasuk yang belum punya dana pensiun, kenapa? Maka mumpung belum terlambat, mulailah untuk merencanakan masa pensiun dari sekarang. Karena masa penisun bukan soal waktu. Tapi soal keadaan, mau seperti ap akita di masa pensiun? Nyaman dan sejahtera di hari tua atau sebaliknya.

Maka tips sederhana menyiapkan dana pensiun untuk pekerja dan kaum milenial adalah segerasisihkan sebagian gaji atau sejumlah uang untuk program dana pensiun, khususnya di DPLK. Bukan di unit link asuransi jiwa, bukan di reksadana atau bermain saham. Karena DPLK adalah program yang memang dipersiapkan untuk membayarkan manfaat pensiun, saat tidak bekerja lagi. Ada iuran yang disetor secara berkala, ada hasil investasi selama jadi peserta, dan ada kaitan usia pensiun saat manfaat penisun dibayarkan. Mulailah untuk sisihkan Rp. 100.000 atau Rp. 500.000 untuk masa pensiun dari sekarang. Jadi, dana pensiun adalah produk keuangan yang didedikasikan untuk masa pensiun, orientasinya hari tua. Agar siapa pun saat pensiun nanti, ada ketersediaan dana yang memadai di hari tua. Secara regulasi, dana pensiun punya mekanisme dan skema yang sudah diatur tersendiri. Tidak sama dengan asuransi pensiun atau reksadana pensiun. 

Jadi, tidak ada ruginya bagi pekerja dan kaum milenial untuk mulai mempersipkan dana pensiun sejak dini. Karena masa pensiun bukan soal waktu tapi soal keadaan. Mau seperti apa kita di masa pensiun? Tetap sejahtera seperti masa bekerja atau mengalami masalah finansial di hari tua.

Ketahuilah, riset membuktikan 9 dari 10 pekerja di Indonesia saat ini sama sekali tidak siap untuk pensiun. Karena tidak tersedianya dana yang memadai untuk membiayai kebutuhannya sendiri. Tidak siap pensiun akibat tidak ada dana yng cukup. Jadi, penting tidak pentingnya dana pensiun tergantung kepada Anda sendiri. Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun #KenapaDPLK?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline