Ada banyak cara sekolah membangun tradisi baca dan budaya literasi bagi siswanya. Seperti yang dilakukan SMPN 65 Jakarta yang menggelar "Workshop Literasi Sekolah" selama 2 hari pada 20-21 Juni 2022. Diikuti oleh 120 siswa dan 40 guru dari SMPN 65 Jakarta dan SMP AL Jihad dengan menghadirkan Narasumber Syarifudin Yunus, Pendiri Taman Bacaan Lentera Pustaka Bogor sekaligus Dosen Unindra.
"Kami ingin meningkatkan kemampuan literasi siswa di SMPN 65 Jakarta. Karena itu, perpustakaan yang tadinya di lantai 2 pun dipindahkan ke lantai dasar. Agar buku bacaan kian dekat dengan siswa. Kami sedang mempersiapkan hadirnya taman bacaan dan komunitas literasi di sekolah" ujar Saidah Rusli, Kepala SMPN 65 Jakarta saat membuka acara workshop literasi.
Ikut hadir di acara workshop literasi SMPN 65 Jakarta, Latifah Fitriani, S. Pd. (Ketua Panitia Literasi dan Numerasi untuk Peserta Didik), Suprihatin, S. Pd. (Ketua Panitia Literasi untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan), para wakepsek, dan Kristina Indraswari (Kasatlak TU SMPN 65 Jakarta). Di hari pertama (20/6/22), siswa SMPN 65 Jakarta dan SMP Al Jihad diberikan penecerahan terkait literasi numerasi agar para siswa dapat memingkatkan pemahaman dan keterampilan literasi berbasis angka dan data untuk mencapai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Sementara di hari kedua (21/6/22), 40 guru peserta workshop mendapat pencerahan tentang praktik baik pemberdayaan lingkungan sekolah, khususnya untuk mengoptimalkan taman bacaan dan gerakan literasi sekolah sesuai dengan tuntuan kurikulum Merdeka Belajar.
Menyadari pentingnya mengoptimalkan tradisi baca dan gerakan literasi di sekolah, SMPN 65 Jakarta pun bertekad mewujdukan "Taman Bacaan Sekolah" dnegan melibatkan seluruh elemen sekolah. Nantinya, taman bacaan digagas sebagai tempat yang asyik dan menyenangkan serta menjadi sentra kegiatan di sekolah, seperti bedah buku, baca puisi, panggung seni. Selain dibentuk komunitas literasi, SMPN 65 Jakarta pun bertekad melakukan kegiatan rutin literasi di taman bacaannya.
Upaya mengoptimalkan gerakan literasi sekolah SMPN 65 Jakarta patut diacungi jempol. Selain melibatkan siswa, pendidik dan tenaga kependidikan pun dilibatkan sehingga tercapai visi yang sama akan pentingnya literasi di sekolah. Karena sejatinya, aktivitas literasi di sekolah memang melibatkan semua pihak dan dilakukan secara kolaboratif. Di samping adanya komitmen dan konsistensi dalam ber-literasi.
"Saya sangat apresiasi workshop literasi di SMPN 65 Jakarta yang melibatkan siswa dan para guru. Ini sebuah bukti kepedulian terhadap gerakan literasi sekolah. Agar aktivitas literasi dan tradisi membaca di kalangan siswa SMP menjadi lebih baik dan berdaya. Sekolah punya peran penting dalam membentuk siswa yang literasi di era digital begini" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka dalam paparannya.
Di era yang serba digital seperti sekarang, ikhtiar mendekatkan siswa dengan buku bacaan memang harus digalakkan. Karena itu tempat baca, seperti perpustakaan dan taman bacaan harus dibuat lebih menarik. Agar tradisi baca bisa dibangkitkan di sekolah. Maka upaya pemberdayaan lingkungan sekolah untuk literasi dan taman bacaan harus terus disosialisasikan. Ubah niat baik jadi aksi nyata dalam berliterasi. Salam literasi #WorkshopLiterasi #SMPN65Jakarta #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H