Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

5 Alasan Taman Bacaan dan Gerakan Literasi di Indonesia Tidak Boleh Diam

Diperbarui: 10 Mei 2022   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Mungkin ada yang lupa. Tubuh manusia itu didesain untuk bergerak. Agar tetap sehat dan kualitas hidupnya meningkat. Begitu pula taman bacaan pun didirikan untuk bergerak. Agar mampu menjalankan aktivitas secara berkelanjutan. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat. 

 

Lalu, kenapa masih ada manusia yang "mager" alias malas gerak? Itu pertanda mulai ada gangguan kesehatan pada tubuhnya. Maka tidak ada alasan, anak-anak, remaja, dan orang dewasa untuk tidak bergerak. Taman bacaan di mana pun harus terus bergerak. Agar proses literasi tetap berjalan dan aktivitas membaca buku pun menjadi kebiasaan. 

 

Berdasar dari spirit itulah, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor pun terus bergerak. Seperti tidak mengenal lelah untuk literasi. Seakan tidak ada kata berhenti untuk aktivitas taman bacaan. Hari ini pun, TBM Lentera Pustaka dikunjungi oleh sahabat literasi (Dr. Nina dan Dr. Indra dari IKA UNJ) untuk mendonasikan buku-buku bacaan (10/5/22). Sekalipun masinhdalam suasana Idul Fitri 1443 H, TBM Lentera Pustaka pun memiliki agenda yang tergolong padat merayap. Sebut saja aktivitas TBM Lentera Pustaka di minggu ke-2 bulan Mei 2022 ini antara lain:

1. Sabtu, 14 Mei 2022 pukul 12.00 WIB -- Kunjungan Sahabat Pendiri TBM Lentera Pustaka untuk diskusi literasi kehidupan di Rooftop Baca + bimbingan skripsi mahasiswa S1 PBSI FBS Unindra.

2. Minggu, 15 Mei 2022 pukul 10.00 WIB - Halal Bihalal & Event Bulanan TBM Lentera Pustaka yang dihadiri seluruh pengguna layanan seperti Taman Bacaan, Gerakan Berantas Buta Aksara, Kelas Prasekolah, Yatim dan Jompo Binaan, Anak Difabel, dan Koperasi Simpan Pinjam + tersedia jajanan kampung gratis. Di sore hari pun bergerak untuk menjalankan MOBAKE (MOtor BAca KEliling) ke kampung-kampung.

3. Senin, 16 Mei 2022 pukul 10.00 WIB - Liputan Jawa Pos TV yang ikut menjelajah kampung-kampung bersama MOBAKE (MOtor BAca KEliling) untuk mengangkat kisah pegiat literasi menyediakan akses bacaan anak-anak di kaki Gunung Salak Bogor.

4. Selasa, 17 Mei 2022 pukul 09.00 WIB - Shooting REALITY SHOW Program Safar RTV, tentang apa dan bagaimana guru dan murid buta aksara dalam bingkai kisah inspiratif.

Lalu, kenapa taman bacaan tidak boleh diam alias harus terus bergerak?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline