Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Sedikit Ulasan Soal CSR untuk Taman Bacaan

Diperbarui: 23 April 2022   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Alhamdulillah, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka pada tahun 2022 ini, seluruh aktivitas taman bacaan dan kegiatan literasi yang diprogramkan dibiayai oleh para sponsor CSR (Corporate Social Responsibility) korporasi yang terdiri dari" 1) Bank Sinarmas, 2) PertaLife Insurance, 3) Aosiasi DPPL, dan 4) Pacific Life Insurance. Ini pula kali pertama, TBM Lentera Pustaka disponsori CSR oleh 4 perusahaan/lembaca swasta. Karena di tahun-tahun sebelumnya hanya 3 perusahaan yang berkontribusi.

Lalu untuk apa bantuan CSR untuk taman bacaan?

Terus terang secara operasional, TBM Lentera Pustaka membutuhkan dana minimal Rp. 60 juta per tahun untuk menjalankan aktivitas taman bacaan dan program literasi-nya. Diantaranya adalah membayar honor wali baca, event bulanan dan jajanan kampung gratis, membayar listrik + wifi, membeli buku, makan siang relawan seminggu sekali, event tahunan seperti 17 Agustusan dan Festival Literasi Gunung Salak, dan event lainnya yang tidak terduga. Jadi, tidak bisa dipungkiri. Bahwa sekalipun bersifat sosial, taman bacaan pasti membutuhkan biaya operasional untuk menjalankan aktivitas dan program literasi sesuai dengan yang ditetapkan setiap tahunnya.

Nah, ada satu hal yang selalu dihindari TBM Lentera Pustaka. Yaitu sekalipun bersifat sosial, taman bacaan tidak boleh dikelola dengan asal-asalan, kesannya tidak profesional. Pengelola-nya terkesan tidak serius, taman bacaannya kadang buka kadang tidak. Anak-anak yag membaca tidak bertambah, lalu koleksi bukunya pun minim. 

Alasannya klasik, karena tidak ada dananya dan selama ini seluruh biaya ditanggung dari kocek pribadi pengelola taman bacaan. Atas dasar itu, TBM Lentera Pustaka setiap tahun menyodorkan proposal CSR kepada perusahaaan swasta untuk terlibat dan mau mendonasikan "sedikit dana CSR" ke taman bacaan.

Zaman begini, jujur saja, sangat tidak mungkin aktivitas sosial di taman bacaan tidak membutuhkan biaya. Pasti ada biaya-nya. Apalagi pegiat litetasi yang mengelola taman bacaan sebisa mungkin "dilarang" mengeluarkan uang dari kantong pribadinya. Karena pegiat literasi sudah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk taman bacaan. Bila ditambah mengeluarkan uang ssendiri, maka itulah tanda-tanda taman bacaan akan "mati suri" atau "kepayahan" dalam menjalankan aktivitas dan program literasinya. 

Atas alasan itulah TBM Lentera Pustaka selalu berjuang setiap tahun untuk mencari dan menawarkan proposal CSR kepada perusahaan swasta. 

Selama ini, setidaknya ada 5 proposal yang dikeluarkan dan dikirimkan ke perusahaan atau lembaga swasta. Dan alhamdulillah, sejak berdiri tahun 2017 hingga kini, TBM Lentera Pustaka selalu sponsor CSR korporasi untuk biaya operasional dan programnya. Sehingga tidak alasan, pegiat literasi tidak aktif atau malas-malasan. Karena seluruh biaya operasional sudah tersedia dari CSR. 

Maka tinggal menjalankan program literasi dan aktivitas taman bacaan dengan baik, kreatif, dan menyenangkan. Sebagai pertanggungjawaban ke mitra CSR korporasi yang sudah "rela" mendoasikan sejumlah dana ke taman bacaan. 

Aktivitas taman bacaan harus berjalan aktif dan reguler. Pegiat literasi dan relawan harus berjiwa "spartan" untuk menjalankan program literasi yang sudah ditetapkan. Karena semuanya, harus dilaporkan ke perusahaan swasta yang ber-CSR ke TBM Lentera Pustaka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline