Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Kiprah Relawan Mengajar Kelas Prasekolah di Taman Bacaan

Diperbarui: 4 Maret 2022   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: KEPRA TBM Lentera Pustaka

Belajar yang menyenangkan, bisa jadi kian sulit ditemukan. Apalagi di sekolah formal yang terbentur kurikulum. Alih-alih menyenangkan, siswa di TK dan SD di era digital begini tidak sedikit yang menganggap belajar sebagai beban. Buktinya sederhana, berapa banyak orang tua yang ikut kerepotan mengurus pelajaran anak-anak TK atau SD? Apa saja isi tas sekolah anak-anak TK dan SD? Bukan tidak mungkin, belajar yang menyenangkan kian jauh panggang dari api.

Sebagai bagain pendidikan nonformal, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustak melalui program KElas PRAsekolah (KEPRA) bertekad mewujudkan belajar yang menyenangkan bagi  anak-anak usia prasekolah atau setara PAUD di kampung kecil di kaki Gunung Salak. Selain belajar calistung (baca-tulis-hitung), anak-anak KEPRA pun diajarkan untuk bernyanyi, bermain games, bersosialisasi, dan berani tampil ke depan di ruang terbuka. Tidak kurang dari 20 anak usia 3-5 tahun aktif belajar di TBM Lentera Pustaka secara gratis. Bahkan tidak sedikit para orang tua pun mengantar anaknya belajar di taman bacaan.

Diajar oleh wali baca dan relawan TBM Lentera Pustaka (Susi, Ai, Resa, Salwa), anak-anak KEPRA diharapkan mampu memgenal huruf, mengeja kata hingga berhitung sebelum masuk ke SD. Karena itu, KEPRA TBM Lentera Pustaka menerapkan konsep belajar yang menyenangkan. Tidka terbatas di ruang kelas, bahkan sering di ruang terbuka. Cara ini pun memancing relawan agar mampu mengelola kelas secara oprimal. Selain memelihara semangat anak-anak, juga dapat memampukann anak-anak menjalani pembelajaran dengan senang hati.  Sehingga tercipta interaksi sosial yang positif sesame teman sebaya dari kecil, seperti sikap peduli dan saling percaya. Belajar yang menyenangkan itulah cara yang diperjuangkan TBM Lentera Pustaka melalui program kelas prasekolah.

KEPRA TBM Lentera Pustaka awalnya dimulai Februari 2021 lalu, atas permintaan beberapa ibu yang datang khusus ke taman bacaan. Awalnya pun hanya 4 anak yang ikutan bergabung. Tapi hari ini (3/3/2022) sekitar 20 anak usia dini yang aktif belajar. Secara gratis, anak-anak KEPRA datang dari sekitar TBM Lentera Pustaka. Berkat animo dan manfaat yang dirasakan, maka hingga kini aktivitas KEPRA terus berlangsung. Semoga saj ke depan, KEPRA bisa menjai PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) secara formal. Entah, bagaimana prosesnya?

Melalui metode "BENANG" (BElajar menyeNANGkan), anak-anak KEPRA TBM Lentera Pustaka sangat diperkenankan belajar sambil ngobrol. Bahkan berteriak menyebut huruf ABC dan seterusnya, menunjuk huruf dengan jari, lalu bertepuk tangan sambil tertawa-tawa. Agar tercipat suasana belajar anak-anak yang menyenangkan. Karena semua pasti sepakat, tidak ada satu anak pun yang suka belajar bila suasananya membosankan.

Di TBM Lentera Pustaka, setelah mengenal huruf, anak-anak balita pun diajarkan mengenal angka. Berhitung sambil bermain. Untuk anak balita yang penting mau memulai, berkunjung ke taman bacaan yang banyak buku akan dilihatnya. Lalu senang berada di taman bacaan. Itu semua perbuatan baik anak-anak di zaman now. Daripada main HP atau menonton TV apalagi main yang tidak jelas di luar. Maka untuk orang tua, tidak perlu menuntut anak-anaknya untuk cepat bisa baca atau tulis. Mau belajar rutin di taman bacaan, lalu berproses dengan senang. Itu semua sudah lebih dari cukup.

KEPRA yang dikelola TBM Lentera Pustaka pun melengkapi program literasi lain yang sudah dijalankan seperti: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 140 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar buta huruf agar terbebas dari belenggu buta aksara, 3) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 4) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 5) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 6) KOPERASI LENTERA dengan 33 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 7) DonBuk (Donasi Buku), 8) RABU (RAjin menaBUng), 9) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 10) LITFIN (LITerasi FINansial), 11) LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak seperti memberi salam, cium tangan, berkata santun, budaya antre, dan 12) MOBAKE (MOtor BAca KEliling).

KEPRA TBM Lentera Pustaka mengingatkan siapa pun akan pentingnya membangun belajar yang menyenangkan. Apalagi di tengah gempuran digital. Salam literasi #KelasPrasekolah #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline