Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Who don't Make a Plan Make a Fail, Studi Banding ke Taman Bacaan

Diperbarui: 16 Februari 2022   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Taman bacaan adalah tempat belajar, tempat berdiskusi. Bukan hanya tempat membaca buku. Karena belajar, siapa pun punya kesempatan untuk memperbaiki diri. Di samping, ikhtiar untuk bisa mencapai target yang diinginkan. Berniat mempelajari sesuatu agar lebih baik, termasuk bagaimana cara mengelola taman bacaan.

Seperti hari ini (16/02/2022), TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak pun menerima kunjungan sahabat literasi, Raja Syeh Anugrah dari komunitas Kolam Baca, Sawahlunto Sumatera Barat. Untuk belajar sekaligus studi banding tentang tata kelola taman bacaan. Diterima oleh Susi (Wali Baca TBM Lentera Pustaka), sahabat literasi yang kuliah semester 8 di salah satu Universitas di Yogyakarta ini belajar tentang berbagai hal dari TBM Lentera Pustaka, seperti 1) taman bacaan bukan hanya tempat membaca tapi menjalankan program literasi lain seperti berantas buta aksara, koperasi, kelas prasekolah, yatim-jompo binaan, rajin menabung, 2) penggunaan kartu baca sebagai cara mengontrol progress anak-anak yang membaca,  3) melihat langsung animo anak-anak kampung yang membaca di jam baca, dan 4) cara mengelola relawan taman bacaan.

"Who don't make a plan, make a fail". Buat rencana yang jelas di taman bacaan, begitu pesan pentingnya. Maka kunjungan dan studi banding sahabat literasi dari Sawahlunto ini menjadi symbol pentingnya "bertukar pengalaman" antar pegiat literasi di taman bacaan. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan ke depan. Agar tata kelola taman bacaan bisa lebih baik, di mana pun dan oleh siapa pun. Melalui studi banding ke taman bacaan, setidaknya ada 5 manfaat yang diperoleh: 1) melihat dunia luar taman bacaan, 2) mampu memilih tata kelola taman bacan yang baik, 3) menjadi motivasi lebih baik, 4) membangun relasi antar pegiat literasi, dan 5) jadi momen diskusi yang bermanfaat tentang dunia literasi dan taman bacaan.

"Alhamdulillah, saya senang bisa belajar ke TBM Lentera Pustaka. Ini taman bacaan yang paling menarik dari yang saya kunjungi. Terima kasih atas sambutan, suguhan, dan oleh-olehnya. Salam  sama Pak Syarif. Sampai berjumpa kembali. Dan sukses selalu buat perjuangan TBM Lentera Pustaka" ujar sahabat literasi Kolam Baca Sawahlunto saat dihadiahi salah satu buku karya pendiri TBM Lentera Pustaka.

Jadi, taman bacaan memang bukan hanya tempat membaca. Tapi sekaligus tempat belajar dan berbagi pengalaman. Agar bisa meng-eksekusi taman bacaan dan kegiatan literasi secara lebih berdaya, lebih bermanfaat. Agar cita-cita literasi tidak terkubur begitu saja karena "jauh panggang dari api". Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline