Cuaca dingin dan penatnya kota Jakarta, banyak orang melangkahkan kaki ke kawasan wisata di kaki Gunung Salak Bogor. Biasanya orang-orang di wilayah Jabodetabek yang mendambakan suasana pegunungan. Mulai dari air terjun, tempat kemping, mendaki gunung hingga sekadar melepas penat di alam terbuka yang indah dengan pemandangan gunung sebagai latar utamanya. Banyak objek wisata di lokasi itu, seperti mendaki puncak gunung salak 2, curug nangka, curug luhur, pemandian air panas tarikolot, kafe flora, hingga hotel berbintang.
Tapi siapa sangka, di kaki Gunung Salak Bogor, ternyata ada taman bacaan masyarakat (TBM) yang luar biasa. Taman bacaan yang bisa jadi alternatif melakukan wisata literasi, sebuah cara berwisata sambil membaca buku dan mendukung aktivitas literasi masyarakat prasejahtera.
Namanya TBM Lentera Pustaka di kampung Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Bogor. Tepatnya dekat Masjid Nurul Iman dan Pura Parahiyangan Jagatkarta.
Taman bacaan yang dikembangkan dengan model "TBM Edutainment" ini mampu memikat hati wisatawan untuk berkunjung. Karena taman bacaannya dikelola dengan cara berbeda.
Apa yang berbeda di TBM Lentera Pustaka?
Salah satunya adalah adanya spot "dinding berbuku" yang dipajang di dinding gudang buku taman bacaan.
Selain menarik untuk lokasi foto, dinding ini diharpkan dapat menggugah tamu dan anak-anak untuk selalu dekat dengan buku. Tetap membaca buku di sela kesibukan bermain gawai atau menonton TV. Dinding berbuku adalah buku-buku yang tidak dibaca di taman bacaan lalu dipajang sebagai hiasan dinding yang indah dipandang mata.
Selain "dinding berbuku", TBM Lentera Pustaka pun punya spot-spot menarik untuk berfoto dalam nafas buku-buu dan literasi. Diantaranya ada "giant letter" bertuliskan "Kampung Literasi Sukaluyu" yang memesona di pinggir jalan dan persis depan taman bacaan.
Ada pula "Kebun Baca Lentera" yang didedikasikan khusus sebagai area membaca di alam terbuka. Agar lebih rileks dan menyenangkan. Maklum, membaca buku sering dikesankan membosankan. Maka harus ada cara beda dalam mengubah persepsi tentang baca buku dan taman bacaan.
Di Kebun Baca Lentera Pustaka ini pula ada "Goedang Boekoe" sebagai tempat penyimpanan buku-buku bacaan yang dirotasi. Ada pula "Surau Lentera" dan toilet untuk anak pembaca dan pengunjung.