Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Nasihat Pegiat Literasi untuk Tahun 2022, Jangan Mudah Menyalahkan Orang

Diperbarui: 14 Desember 2021   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Gak terasa ya, tahun 2021 sudah mau berakhir. Dan sebentar lagi, tahun 2022 tiba menanti.

Banyak orang menyambut tahun baru pun dengan tradisi pesta atau bakar-bakaran. Ada pula yang bikin segudang janji, mau begini mau begitu. Katanya resolusi, sebuah janji untuk melakukan tindakan perbaikan diri. Kenapa memperbaiki diri pas hari tahu baru saja ya?

Sah-sah saja sih mau ngapain aja di tahun baru. Mau nongkrong, mau bakar-bakaran. Mau ngomongin orang juga boleh. Semuanya kan tanggung jawab masing-masing. Karena tidak ada satu orang pun yang tanggung jawab atas apa yang diperbuat orang lain. Siapa menabur keburukan maka siapkan menuai keburukan pula. Siapa menabur kebaikan maka siap pula menuai kebaikan. Begitulah kehidupan sesuangguhnya.

Tahun baru, termasuk tahun 2021 nanti. Banyak orang bikin target yang sifatnya material. Pengen beli rumah, pengen punya mobil atau pengan punya usaha ini itu. Ada pula yang ingin naik pangkat, punya jabatan dan hartanya bertambah. Atau pengen tenar, pengen dibilang keren sama orang lain. Ya boleh-boleh saja. Tapi sadarilah, itu sifatnya material. Duniawi semata.

Berbeda dengan taman bacaan dan pegiat literasi. Tiap tahun baru, hanya ingin mengingatkan saja. Lebih baik banyak bersyukur, kerjakan apa yang harus dikerjakan, dan jangan pernah mengeluh. Karena semua yang terjadi pada siapa pun pasti atas kehendak Allah SWT. Dan tidak ada rencana Allah SWT yang buruk untuk hamba-Nya, pasti baik. Tinggal manusianya, mau menyikapi seperti apa? Ada yang kepo, ada yang berkeluh-kesah, ada pula yang gibah. Bahkan tidak sedikit yang kerjanya menyalahkan orang lain.

Maka di tahun baru 2022 nanti. Lebih baik siapkan diri untuk hal-hal yang sifatnya non-material. Introspeksi diri untuk memperbaiki akhlak dan mentalitas. Bagaimana caranya? Ya coba saja untuk mempraktikkan 10 nama-nama buah di bawah ini:

1. SALAK (Selalu bAik daLAm bertindaK), memprioritaskan perbuatan baik, pikir dulu sebelum berbuat.

2. STROBERI (Selalu InTROspeksi BElajar Rendah hati), tidak mudah emosi dan selalu mawas diri untuk tetap rendah hati, bedakan berita baik dan buruk.

3. MELON (MEnoLong Orang laiN), niatkan untuk ikut empati atas kesusahan orang lain dan mau membantu orang lain keluar dari masalah.

4. MENTIMUN (MENuntuT Ilmu, tidak banyak melaMUN), selalu mau belajar dan menambah ilmu, dan hindari banyak melamun yang tidak manfaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline