Peran sosok dalam pendidikan pasti sangat penting. Karena Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari keteladanan. Konteks keteladanan inilah yang dapat diidentikkan dengan keberhasilan proses belajar. Termasuk sosok yang mewakili institusi pendidikannya.
Sosok itulah yang melakat padda Nahdiana. Perempuan yang biasa dipanggil Ibu Nana adalah Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang dilantik oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada 8 Januari 2020. Sebagai Kadis Pendidikan di ibukota negara, tentau bukan pekerjaan mudah.
Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang penuh kompleksitas dalam mengambil kebijakan. Mulai dari menurusi metode pembelajaran online, penerimaan siswa baru, pembelajaran tatap muka terbatas hingga mengawal berbagai kegiatan rutin dan unggulan terkait pendidikan yang harus dijalankan.
Bagaimanakah sosok Ibu Nana sebagai ujung tombak bidang pendidikan di DKI Jakarta yang notabene alumni Universitas Negeri Jakarta? Berikut ulasannya.
Nahdiana terlahir sebagai orang Cikoko, Jakarta Selatan dengan kultur budaya Betawi yang kental. Anak dari seorang akuntan dan ibu rumah tangga ini, selalu diajarkan sejak kecil akan pentingnya ilmu.
Karena dengan ilmu, siapapun bisa bergaul dengan siapa saja dan tahu tentang "kebenaran". Ada tiga hal penting yang dianut Nahdiana, yaitu 1) pendidikan setinggi mungkin apalagi warisan orang tua tidak banyak, 2) anak perempuan harus bisa aktualisasi yang sama dengan anak laki-laki, dan 3) hidup dengan mandiri berbasis ilmu.
Nahdiana mengenyam pendidikan dasar di SDN 03 Pagi Kebon Baru, lalu melanjutkan SMP di SMPN 115 Jakarta dan kemudian melanjutkan SMA ke SMAN 28 Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sampai akhirnya dia melanjutkan kuliah ke Program Diploma UI dan IKIP (Sekarang UNJ).
Semasa kuliah, salah satu tantangan Nahdiana adalah penyesuaian soal non-akademik, seperti adaptasi pergaulan. Karena lingkungan kuliah di IKIP Jakarta (UNJ), kampus memiliki brand pendidikan yang kuat, mahasiswanya dikenal baik dan kalem.
Namun tetap mampu membangun tradisi ilmiah dan berdiskusi. Nahdiana yang notabene anak FMIPA banyak belajar tentang karakter dan watak di kampus yang menggambarkan kemajemukan.
Meniti karir sebagai ASN di Pemprov DKI Jakarta, prinsip Nahdiana adalah Do The Best , Be The Best, But Don't Feel The Best. Nahdiana ketika menjalani ASN tidak mempunyai cita-cita sebagai Kepala Sekolah dan bahkan Kepala Dinas. Ia menjalani amanah dengan penuh tanggung jawab.