Bertajuk "Menulis itu Menyenangkan", SMA Islam Al Azhar 18 Grandwisata Bekasi menggelar workshop penulisan dalam rangkaian Bulan Bahasa 2021. Acara yang dibuka oleh Faizin, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMAI Al Azhar 18 dan diikuti 110 siswa dan guru dengan menghadirkan narasumber Syarifudin Yunus, Pegiat Literasi-Penulis dan Dosen Unindra pada Selasa, 5 Oktober 2021 melalui zoom meeting.
Melalui workshop penulisan ini diharapkan dapat memotivasi siswa agar berani menulis, di samping memacu kegiatan literasi di sekolah yang berbasis kreativitas menulis. "Workshop menulis ini penting untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa SMAI Al Azhar 18, baik menulis artikel atau sastra. Workshop ini dilakukan berkelanjutan selama 3 kali.
Dan targetnya, karya tulis siswa dapat diterbitkan sebagai dokumen sekolah" ujar Faizin, M.Pd didampingi Nur Malindah sebagai moderator dna Muhriji Sanjari sebagai MC.
Dibimbing Syarifudin Yunus, siswa-siswi SMAI Al Azhar 18 Bekasi dilatih untuk mudah menulis. Mulai dari kata sederhana yang kemudian dikembangkan menjadi kalimat hingga jadi satu paragraf.
Dengan berbekal pengetahuan-pengalaman-perasaan, tiap siswa diajak mampu mencari ide tulisan. Sehingga dapat dituangkan ke dalam tulisan yang utuh.
Karena itu, siswa SMA generasi cerdas harus berani menulis dengan menyenangkan. Untuk itu, Syarifudin Yunus berbagi tips dengan cara 1) menulis dari sekarang, 2) menulis yang banyak, 3) menulis sebagai kebiasaan, 4) menulis dengan tujuan, dan 5) menulis hingga tuntas. Dalam workshop ini, para siswa pun diajarkan praktik menulis secara langsung. Agar menulis menjadi lebih mudah untuk dibiasakan.
Workshop penulisan ini dilakukan secara berkelanjutan, tiap Selasa di bulan Oktober. Nantinya siswa diminta untuk menulis tentang satu topik dan dikembangkan menjadi 300-500 kata.
Tentu dikoordinir oleh Guru Bahasa Indonesia. Maka praktik menulis menjadi oientasi utama dari workshopini daripada teori menulis. Hingga akhirnya, tiap siswa bikin 1 tulisan dan diterbitkan sebagai karya bunga rampai tulisan sekolah sebagai bukti gerakan literasi sekolah.
"Menulis secara prinsip harus dijadikan perilaku, bukan hanya pelajaran. Karena itu, siswa SMA memang harus "dipaksa" untuk menulis. Agar berani ekspresikan imajinasinya dalam bentuk apapun. Saya pun bombing secara praktis agar siswa bisa langsung menulis" ujar Syarifudin Yunus saat memberi workshop.
Dengan antusiasme para siswa, kegiatan workshop penulisan ini jadi momen SMAI Al Azhar 18 untuk menggenjot aktivitas menulis dan literasi di sekolah. Sehingga dapat berkompetisi dalam lomba penulisan.