Komunitas generasi muda KNPI Kec. Larangan Tangerang hari menggelar bakti sosial dan sesi motivasi di hadapan 120 anak-anak pembaca aktif Taman Bacaan Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor hari ini (17/1/21).
Dipimpin Moby (Ketua KNPI Larangan) dan Suhut melakukan kegiatan 1) prakarya ondel-onel dengan botol bekas, 2) performa Band The Kreos, dan 3) Motivasi Membaca Anak.
Kiprah ini menjadi bukti kepedulian sosial terhadap gerakan literasi anak untuk membaca buku, di samping aksi nyata KNPI dalam mendekatkan diri secara nyata kepada masyarakat.
KNPI Larangan pun menegaskan pentingnya mendekatkan anak-anak dengan buku bacaan. Apalagi di tengah era digital yang menyebabkan anak-anak jauh dari buku. "kami sagat mendukung aktivitas Taman Bacaan Lentera Pustaka karena mampu membuat anak-anak begitu antusias dalam membaca buku.
Jumlah anaknya banyak dan antusias sekali dalam membuat prakarya ondel-ondel" ujar Moby di sela acara. Ikut hadir dari tim KNPI Larangan antara lain: Mudy Taylor, Barok, Alif, Fahmi, Bayu, dan Rinta
Event bulanan di tahun 2021 ini merupakan acara rutin yang digealr TBM Lentera Pustaka sebagai upaya memotivasi anak-anak kampung yang aktif membaca di taman nacaan.
Melalui event bulanan ini, anak-anak pembaca pun mampu berinteraksi dengan pengisi acara sebagai bagian untuk memperkuat kepercayaan diri dan memacu kreativitas diri. Dalam kesempatan ini pula, tersedia "jajanan kampung gratis" yang disedikan untuk anak-anak taman bacaan.
Patut diketahui, TBM Lentera Pustaka merupakan satu-satunya taman bacana resmi yang ada di Kecamatan Tamansari Kab. Bogor. Saat ini memiliki 6.500 buku bacaan dan menerapkan "TBM Edutainment", tata Kelola taman bacaan berbasis edukasi dan hiburan.
Dengan alokasi waktu membaca 3 kali seminggu, kini tiap anak rata-rata mampu membaca 5-10 buku per minggu. TBM Lentera Pustaka pun bertekad akan terus mengkampanyekan pentingnya tradisi baca dan budaya literasi pada anak-anak. Selain aktivitas taman bacaan, TBM Lentera Pustaka pun memiliki program GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 11 ibu-ibu buta huruf, di samping membina 11 anak yatim binaan agar tetap lanjut sekolah.
"Taman bacaan Lentera Pustaka adalah bagian untuk menekan angka putus sekolah di kampung ini. Maka kami akan terus mengajak anak-anak untuk membaca. Agar wawasan bertambah dan kesadaran belajar semakin baik. Inilah proses yang kami jalani di taman bacaan " ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka sekaligus Pegiat Literasi Indonesia.