Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Seminggu Tambah 26 Anak, TBM Lentera Pustaka Catat Rekor Pembaca Aktif

Diperbarui: 18 Desember 2020   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

PECAH REKOR! Bertambah 26 Anak Dalam Seminggu, TBM Lentera Pustaka Kini Kelola 96 Anak Pembaca Aktif

Pecah rekor bukan hanya soal kasus positif Covid-19. Bukan pula di olimpiade. Ternyata pecah rekor pun bisa terjadi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) srbagai lembaga pendidikan masyarakat (Dikmas) yang mengemban misi sosial untuk menumbuhkan minat baca -- tradisi baca dan budaya literasi anak-anak dan masyarakat.

Rekor itulah yang diukir TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor. Pasalnya dalam kurun waktu seminggu (13-18 Desember 2020) diserbu 26 anak usia sekolah sebagai pembaca baru di taman bacaan. Rinciannya, 11 anak (13 Des), 4 anak (16 Des), dan 11 anak (18 Des). Anak-anak pembaca baru di TBM Lentera Pustaka didominasi anak-anak dari Kampung Jami 73% dan Warung Loa dan Tamansari 23%.

Bila sebelumnya jumlah anak pembaca aktif ada 70 anak. Maka kini, TBM Lentera Pustaka menjadi tempat membaca 96 anak atau meningkat 37%. Sungguh, angka pertumbuhan yang fantastis dan luar biasa.

Kata kuncinya sederhana, taman bacaan memang harus dikelola dengan baik dan optimal. Sehingga dipilih anak-anak sebagai tempat untuk membaca sekaligus menghabiskan waktu dengan buku bacaan apalagi di tengah pandemi Covid-19.

Saat ini anak-anak TBM Lentera Pustaka membaca 3 kali seminggu (Rabu-Jumat-Minggu selama 2,5 jam) dan 96 anak yang ada berasal dari 3 desa (Sukaluyu-Tamansari-Sinarwangi). Bahkan sebagian anak, berjalan kaki 20-30 menit untuk menuju taman bacaan.

Melalui model "TBM Edutainment", TBM Lentera Pustaka menekankan tata Kelola taman bacaan berbasis edukasi dan entertainment. Yaitu bercirikan 1) membaca bersuara, 3) senam literasi, 3) salam literasi, 4) doa literasi, 5) event bulanan secara rutin dengan mendatangkan tamu dari luar, 6) jajajan kampung gratis, dan 7) laboratorium baca setiap hari Minggu.

Semuanya dilakukan untuk menjaga semangat anak-anak, di samping menjadikan taman bacaan sebagai tempat yang menyenangkan. Karena membaca memang harus senang. 

Taman bacaan di Kaki Gunung Salak yang dikenal kreatif ini, prinsipnya selalu memberi kesempatan anak-anak usia sekolah untuk membaca buku secara konsisten. Tujuannya, agar terbentuk kebiasaan membaca anak.

Di samping untuk menekan angka putus sekolah. Karena di wilayah ini, tingkat pendidikan masyarakatnya 81% sebatas SD dan 9% SMP. Dan setelah 3 tahun berjalan, kini anak-anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka sudah mampu "melahap" 5-8 buku per minggu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline