Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

TBM Lentera Pustaka Kampanyekan Sedekah Buku ke Taman Bacaan

Diperbarui: 5 Desember 2020   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Alhamdulillah, 95% dari 4.000 buku di TBM Lentera Pustaka saat ini adalah donasi/sumbangan dari sahabat Lentera Pustaka yang baik hati. Semoga mereka sehat dan berkah selalu, amiin.

Dan secara rutin pula, TBM Lentera Pustaka mendonasikan bukunya ke taman bacaan yang ada di Indonesia. Kali ini 5 TBM terpilih adalah 1) TBM Ceria Bangsaku di Labuan Bajo, 2) Sekolah Alam di Pulau Buru Selatan, 3) Perpustakaan Lapas Kendari, 4) TPA Cibungbulang, dan 5) TBM baru di Parung .

Itulah bagian dari prinsip "One in, One out". Bila mau menerima, maka harus berani memberi. Ada yang masuk, ada yang keluar. Karena berkah itu bukan "keberuntungan" melainkan "keseimbangan". Sukses itu karena seimbang, bukan karena beruntung. Maka penting untuk menjaga hidup yang seimbang, bukan hidup yang beruntung. Itulah literasi.

Kenapa sedekah buku?

Karena rezekinya taman bacaan ya sumbangan buku dari donatur. Rezekinya orang baik ya punya uang yang berkah dan terhindar dari utang atau keburukan lainnya. Maka tegas sudah, bahwa kegiatan taman bacaan yang dikelola dengan penuh komitmen dan konsisten pada akhirnya akan menjadikan "pintu rezeki" yang terbuka lebar. Sebuah konsistensi di taman bacaan pun mampu mengundang rezeki datang dengan leluasa, bahkan tiba-tiba tanpa disangka sekalipun hanya "buku layak baca".

Seperti manusia, taman bacaan pun punya rezeki sendiri. Asal dikelola dengan baik dan konsisten. Insya Allah, donasi buku dan orang-orang baik akan datang dengan sendirinya. Dan yakinlah, rezeki memang tidak akan pernah tertukar. Apapun bentuknya, rezeki itu tidak akan pernah salah sasaran. Taman bacaan pun pasti punya rezeki sendiri. Masalahnya sederhana, mau atau tidak dikelola dengan baik dan penuh konsistensi?

Sudah banyak kisah. Ada orang yang "memaksa diri" untuk mencari rezeki. Bahkan ada yang memakai cara yang tidak benar; mengambil yang bukan miliknya. Pasti rezekinya seret lagi tidak berkah. Dan sebaliknya, asal niat sudah baik, ikhtiar baik dan doa baik. Maka tidak satu pun orang yang dapat menghalangi rezeki. Karena semua dalam kuasa dan kehendak Allah SWT.

Taman bacaan itu perbuatan baik.

Maka tidak usah khawatir akan rezekinya. Yang terpenting adalah ikhtiar terus untuk memperbaiki diri. Jadikan taman bacaan dikelola dengan sepenuh hati, bukan setengah hati. Taman bacaan yang dikelola dengan hati, bukan materi. Siapapun, tetaplah istiqomah dalam kebaikan mengelola taman bacaan. Begitu pula orang baik, pedulilah untuk "sedekah buku" ke taman bacaan. Apapun kondisinya, apapun kendalanya.

Seperti di TBM Lentera Pustaka. Saat ini ada 70-an anak pembaca aktif usia sekolah. Anak-anak yang terancam putus sekolah akibat kemiskinan. Maka buku bacaan jadi alat untuk menekan angka putus sekolah sekaligus menambah wawasan anak untuk terus melanjutkan sekolah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline