Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Pegiat Literasi Melayani di Saat Sepi

Diperbarui: 18 November 2020   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Banyak orang menghindari sepi. Mereka hampir lupa. Justru sepi jadi tempat berteduh. Untuk menata diri, lalu bertekad untuk lebih melayani. Menebar manfaat yang lebih besar lagi. Sebutlah, melayani di saat sepi.

Mengapa melayani di saat sepi?

Sepi itu proses sekaligus perjalanan. Karena hari ini, justru banyak orang ingin tampil kala ramai. Agar eksis, agar bisa diketahui banyak orang. Bisa jadi, fisik mereka ada di tempat ramai tapi justru hatinya sepi. Sementara melayani di saat sepi. Adalah sebuah komitmen. Untuk tetap berbuat, entah saat sepi atau ramai. 

Seperti yang dilakukan di TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor. Pegiay literasi harus berani melayani di saat sepi. Di luar jam baca saat anak-anak ramai, ada tradisi "bekerja di belakang layar"; mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan demi kelancaran taman bacaan. Menata buku, merapihkan, hingga mengjitung jumlah koleksi buku yang ada. Demivtegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak kampung.

Karena di taman bacaan. Anak-anak pembaca aktif adalah raja. Planggan itu raja, begitu kata banyak orang. Melayani pelanggan hingga puas, sudah pasti tak terbantahkan. Itu kuncinya customer service, begitu kata orang-orang profesional. Maka anak-anak yang rajin membaca adalah raja bagi taman bacaan.

Tapi sayang, banyak orang hari ini hanya mau kerja ketika ramai. Demi eksistensi demi status sosial. Tapi di kala sepi, mereka hanya merintih dalam duka.

Di TBM Lentera Pustaka, yang kini jadi tempat membaca 70 anak-anak kampung yang terancam putus sekolah dan 11 ibu-ibu buta aksara. Di saat sepi, justru digunakan tuk inventarisasi koleksi buku yang jumlahnya 4.000-an plus mencatat donasi "buku baru" dari orang-orang baik yang dititipkan ke TBM Lentera Pustaka. MELAYANI DI SAAT SEPI, begitulah yang saya lakukan di TBM yang saya rintis di Kaki Gunung Salak Bogor sejak 2017 lalu.

Ada pelajaran dari TBM Lentera Pustaka ini.
Untuk lakukan saja pekerjaanmu dengan hati untuk melayani. Di saat sepi sekalipun. Dan jangan pernah merasa rugi untuk melayani orang lain; melayani orang banyak. Kerjakan saja dengan tulus. Dan rasakan hasilnya nanti.

Melayani di saat sepi itu memang sudah langka. Mungkin, karena tidak ada balasannya. Gak dapat apa-apanya. Kita sering lupa, bahwa balasan terbaik itu datangnya dari Allah SWT. Bukan dati manusia atau orang lain. Berbuat baik  bertindak baik. Layani siapapun sekalipun di saat sepi. Selebihnya, biarkan Allah SWT yang akan "bekerja" untuk kita.

Maka, jangan pernah berhenti berbuat baik dan melayani orang lain. Sekalipun di saat sepi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline