Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Apa Kata Generasi Milenial tentang Dana Pensiun?

Diperbarui: 10 September 2020   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi milenial belum paham dana pensiun (Sumber: Pribadi)

Generasi milenial, mereka yang lahir pada kisaran 1980 hingga 2000-an menjadi topik yang selalu dibicarakan. Mulai dari gaya hidup, candu internet, gemar yang instan bahkan punya obsesi bisnis yang tinggi. 

Alvara Research Center (2020) menyebutkan generasi milenial menyimpan potensi besar untuk bisnis. Di tahun 2020, generasi milenial mendominasi populasi penduduk di Indonesia. Sekitar 34 persen atau mencapai 91 juta orang dan akan terus mendominasi hingga tahun 2035.

Selain candu internet, generasi milenial lebih memilih melakukan transaksi non-tunai. Cara berpikir dan bekerjanya pun lebih cepat dan cerdas lantaran didukung oleh teknologi. Hebatnya lagi, generasi milenial juga memiliki perilaku senang berwisata. Setahun sekali, 1 dari 3 milenial pergi liburan.

Ada dugaan, generasi milenial tergolong "dompet tipis". Bisa jadi iya. Tapi kondisi itu bukan disebabkan karena mereka tidak punya uang. Justru karena generasi milenial gampang terbuai oleh gaya hidup dan jiwa konsumerisme. Belum lagi hobby nongkrong di warung kopi.  

Maka dalam hal keuangan. Generasi milenial di Indonesia, faktanya lebih suka menghabiskan uang untuk mendapatkan pengalaman tertentu. Dibandingkan menabung atau menambah aset. Apalagi harus berpikir soal masa pensiun. Lalu pertanyaannya, apakah generasi milenial "tidak peduli' terhadap masa tuanya, hari pensiunnya?

Untuk membuktikannya, saya melakukan survei sederhana tentang dana pensiun, khususnya DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) pada generasi milenial. Dengan jumlah responden 100 milenial di Jabodetabek pada tahun 2019 lalu. Apa kata milenial tentang dana pensiun?

1. Bahwa 60% generasi milenial tidak tahu dana pensiun atau DPLK

2. Faktanya 90%  generasi milenial pun tidak punya dana pensiun atau DPLK untuk hari tuanya

3. Namun 100% generasi milenial menganggap dana pensiun atau DPLK itu penting untuk dirinya

4. Oleh karena itu, 77%  generasi milenial ingin punya dana pensiun atau DPLK secara individual

5. Bahkan 63% dari generasi milenial mau membeli produk dana pensiun atau DPLK secara online

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline