Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Badai Corona, Saatnya Netizen dan Warga Indonesia Saling Menyemangati

Diperbarui: 24 Maret 2020   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Antara Foto

Yukk, sahabat netizen dan warga Indonesia kita saling menyemangati. Ikuti imbauan Pemerintah. Dukung mereka dalam bekerja untuk "menghentikan" wabah virus corona. Kita sebagai warga dan netizen pun harus berani berjibaku untuk saling menyemangati dan saling menguatkan.

Sungguh, bukan saatnya di tengah wabah virus corona ini. Kita malah saling menyalahkan, saling kritik. Bukan waktunya sama sekali. Inilah momentum netizen dan warga Indonesia BERSATU. Bahwa "musuh tidak terlihat" itu harus kita lawan bersama. Berkat kekompakan dan soliditas kita sebagai bangsa, bukan lagi orang per orang. Jangan kaitkan politik dengan wabah virus corona. Karena hampir sebagian besar negara di dunia ini pun dilanda wabah virus corona. Tinggal kita, bagaimana cara menyikapinya?

Siapapun patut prihatin. Karena per hari ini, Selasa 24 Maret 2020, kasus baru terpapar virus corona bertambah 107 kasus. Ini bukan angka kecil, pertambahan mencapai 18%.

Bahkan dari total 686, 62% pasien positif virus corona Covid-19 ada di DKI Jakarta, ibukota negara yang menguasai 70% perekonomian nasional. Tingkat kematian di 8%, sementara tingkat kesembuhan masih 4%. Sungguh, data ini tidak bisa diabaikan begitua saja (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200324114448-20-486374/update-corona-24-maret-686-kasus-55-meninggal-30-sembuh).

Saatnya kita, para netizen dan warga Indonesia saling menyemangati. Saling menguatkan bersama-sama. Jangan lagi tebarkan kabar negatif, apalagi hoaks. Cukup sudah membangun ketakutan dan kepanikan. Akhiri perbedaan dan sikap mencari salahnya orang lain. Saatnya kita peduli, saatnya kita BERSATU.

Yakinkan bersama dalam diri kita. Bahwa virus corona Covid-19 dapat dicegah. Bila kita mau #DiRumahAja, lakukan social distancing, hindari kerumunan. Tetap hidup bersih, menjaga kesehatan dan pastikan imunitas tubuh kokoh. Dan yang tidak kalah penting, mau bersikap positif dan memilih berpikir baik yang realistis. Percayalah, virus corona bisa disembuhkan, pasien pun bisa pulih kembali. Asal pikiran dan perilaku kita positif. Mari bersama-sama kita hadapi musuh yang tidak terlihat ini. Karena gaduh  dan kisruh sama sekali tiada guna.

Tidak ada salahnya, kita belajar dari Wuhan, daerah yang menjadi sumber virus corona di Tiongkok sana. Hari ini mereka sudah 0% pasien positif corona. Kenapa? Karena mereka sangat cepat untuk bangkit, semangat recovery total dari semua warganya. 

Jangan ada lagi menebar berita buruk. Apalagi pikiran negatif. Karena virus corona ini musibah. Tidak satu pun negara di dunia yang mau virus ini. Tidak satu pemimpin yang membiarkan merebaknya virus ini.

Semua kita harus ikhtiar bersama, sesuai peran dan tanggung jawab yang bisa kita lakukan. Tidak perlu menebar kepanikan, ketakutan apalagi kegaduhan. Sama sekali i9tu semua tidak diperlukan. Karena panik, takut, dan gaduh hanya akan membuat pikiran kacau dan menurunkan imunitas tubuh kita sendiri. Akhirnya, malah jadi sakit.

Yukk, kita ajak orang-orang dekat kita. Untuk bersedia #DiRumahAja, lakukan social distancing, hindari kerumunan. Tetap hidup bersih, menjaga kesehatan dan pastikan imunitas tubuh kokoh. Karena kita pasti sepakat, bertambahnya pasien bari positif corona pun akan membuat Rumah Sakit jadi kewalahan. Tenaga medis pun jadi rentan sakit akibat lelah melayani pasien.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline