Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Edukasi Bukan Aturan, Cegah Wabah Virus Corona di Jakarta

Diperbarui: 16 Maret 2020   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: WhatsApp Grup

Begini ya bro dan sis. Bila boleh berpendapat, mencegah wabah virus corona sebaiknya memperkuat edukasi. Iya, edukasi atau upaya memengertikan masyarakat secara lebih masif dan intens. Bila sudah ter-edukasi, baru kemudian bikin aturannya. Jangan sampai aturan dibuat malah tidak efektif atau bahkan kontraproduktif.

Coba saja lihat di DKI Jakarta hari ini. Saat aturan pembatasan transportasi umum yang hanya daei pukul 06.00---18.00 WIB. Bahkan aturan koridor TransJakarta dibatasi hanya 13 rute yang beroperasi dari sebelumnya 240 rute. Alhasil, stasiun MRT dan halte TransJakarta malah jadi membludak. Melimpah ruah ke jalan-jalan. Jarak antar manusia pun jadi malah lebih dekat. Lebih rapat.

Katanya kita disuruh "social distancing", disuruh jaga jarak dengan manusia lain. Agar penyebaran virus corona tidak massif atau menurun. Namun realitasnya hari ini, kok malah di stasiun MRT atau di halte busway malah justri "berisiko tinggi". Aturan niatnya, menghentikan penyebaran penyakit menular. Tapi yang terjadi, malah berpotensi penyakit mudah tertular.

Mungkin bisa diterima bisa tidak. Anggap saja sekadar opini. Soal wabah virus corona ini, saya kok lebih melihat pentingnya memperkuat "edukasi" daripada membuat "aturan". Bukannya aturan tidak perlu. Tapi aturan itu dibuat setelah masyarakatnya ter-edukasi dengan baik. Misalnya saja, sebagai edukasi buat masyarakat terkait virus corona:

1.Siapapun, masyarakat manapun, orang kerja atau tidak, perlu sadar dan peduli bahwa virus corona ini sudah mewabah. Maka hindari pusat keramaian atau aktivitas yang melibatkan banyak orang. Agar tidak tertular atau menularkan.

2.Semua orang asing atau expat edukasi untuk "sementara waktu" swakarantina, tidak perlu kemana-mana jika perlu cek kesehatan; negatif atau positif corona.

3.Masyarakat atau pekerja yang "kurang enak badan" sebaiknya tidak memaksakan diri untuk keluar rumah. Lebih baik cek kesehatan atau diam di rumah saja.

4.Kantor-kantor perlu menyiapkan protokol atau tata cara bekerja dari rumah; atasan perintahkan saja apa yang harus dikerjakan melalui email, WA atau teleconference.

5.Bila imbauan selalu diabaikan, maka beri tahu dampak dan konsekuensinya dari mewabahnya cirus corona.

Ya, tentu masih banyak lagi cara edukasi masyarakat akan wabah virus corona. Sekali lagi, edukasi biar bagaimana pun lebih penting daripada aturan. Atau paling minimal, aturan dibuat selalu diikuti upaya edukasinya. Jadi, edukasi tetap lebih penting daripada aturan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline