Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Polri Fokus Rekrutmen Anggota Berkualitas dan Kompeten

Diperbarui: 12 Maret 2020   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Channel9.id

Dinamika kehidupan yang kian demokratis dan terbuka, mau tidak mau menghendaki rekrutmen sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten. 

Orientasi pada sumber daya yang mampu bersaing dan melayani secara profesional sama sekali tidak bisa dihindari. Hal itu pula yang kini dilakukan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam merekrut calon anggota Polri.

Karena itu, Polri sebagai institusi pengayom dan penegak hukum bertekad melakukan proses rekrutmen secara professional. Agar mampu memperoleh kandidat anggota Polri yang bertalenta dan mampu menjadi pengayom masyarakat. 

Maka focus rekrutmen Polri bukan menyebar jaring rekrutmen yang terlalu luas. Namun lebih menekankan pada kandidat yang berkualitas dan kompeten.

Hal ini pun ditegaskan Kapolri Jenderal Idham Azis bahwa perekrutan personil Polri tidak boleh terjadi transaksi suap. Jika ditemukan praktik suap, maka Polri akan mencopot oknum pelakunya.

"Soal rekrutmen anggota Polri yang paling penting satu, tidak ada rekrutmen bayar-bayar. Kalau sampai ada yang melakukan praktik suap atau meminta sesuatu dalam proses rekrutmen anggota Polri, saya akan copot anggota-anggota panitia tersebut," ujar Kapolri saat membuka Rapat Kerja Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri di Pusdikmin Polri Bandung, Jawa Barat pada Rabu (11/3).

Upaya untuk mendapatkan kandidat yang berkualitas dan kompeten adalah tujuan utama setiap sesi rekrutmen. Karena itu, integritas rekruter harus menjadi prioritas. Seiring tantangan zaman, Polri menyadari pentingnya menyelenggarakan proses rekrutmen yang profesional dan efektif. 

Bukan hanya sekadar mengejar kuantitas dan menyebar jaring rekrutmen semata. Menurut Kapolri, Polri memiliki komitmen kuat untuk membangun kualitas SDM yang unggul. Dan karenanya praktik suap harus dihindari.

Sebagai implementasinya, Polri menegaskan rekrutmen anggota Polri selalu mengedepankan prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. Oleh karena, tim Polri harus mengedepankan transparansi dalam proses rekrutmen. "Saya minta supaya dari eksternal dan internal bekerja sama-sama untuk betul-betul transparan dalam proses rekrutmen anggota Polri," tambah Idham Azis.

Seperti diketahui, saat ini Polri tengah membuka kesempatan warga negara Indonesia dan putra-putri terbaik bangsa untuk mengabdi kepada negara sebagai anggota polisi. Orientasi utamanya adalah berkualitas dan kompeten.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline