Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Virus Corona Kok Dibikin Hoaks, Bila Tidak Tahu Jangan Ikut Meresahkan

Diperbarui: 10 Februari 2020   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Liputan6.com

Mewabahnya virus corona di Cina, hingga melanda ke seluruh dunia membuat banyak orang Indonesia panik. Panik tiada kepalang. Akibat maraknya hoaks alias mis-informasi terkait virus corona di media sosial.

Sampai saat ini belum satu pun suspek pasien terinfeksi virus corona masuk ke Indonesia. Namun, berita hoaks-nya sudah beredar di mana-mana. Masyarakat pun dibikin resah. Kementerian Kesehatan belum menemukan adanya pasien "positif" akibat virus corona di Indonesia. Namun, hoaks atau berita bohong beredar di dekat kita.

Seperti dilansir beberapa waktu lalu, tiba-tiba beredar di Instagram dengan judul menakutkan, "Geger Baru Datang Dari Malaysia Seorang Meninggal Mendadak, Diduga Terkena Virus Corona". Berita itu menyebar di hampir semua grup WA. Katanya, ada pasien di RS Moewardi Solo akibat terjangkit virus corona tipe baru. Lalu, menurut Humas RSUD Moewardi Solo pihaknya tidak menerima pasien terjangkit virus corona.

Ada lagi hoaks seputar virus corona, yang menyebutkan virus corona dapat dicegah dengan banyak minum air putih untuk menjaga agar tenggorokan tetap lembab dan tidak kering. Isu ini pun hoaks dan dibantah oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.

Virus corona kok dibikin hoaks?

Sungguh meresahkan, bahkan menyesatkan. Bahwa virus corona fakta pasti diterima. Tapi semestinya, tetaplah bijak untuk tidak membuat hoaks atau berita bohong yang spekulatif dan menyesatkan. Apalagi ikut-ikutan menyebarkan berita bohong. Justru itu meresahkan masyarakat, membuat kepanikan yang tidak menentu.

Sungguh di balik itu, tentu ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Apalagi bila bukan untuk "memanfaatkan situasi" di seputar virus corona. Maka, jangan bikin hoaks soal virus corona. Apalagi bila kita tidak tahu banyak tentang virus corona. Sungguh, tiap berita atau informasi harus jelas sumbernya dan apa tujuannya? Agar terhindar dari hoaks atau berita bohong.

Hoaks itu menyesatkan. Bayangkan saja, hingga 4 Februari 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menemukan ada 60 hoaks terkait dengan virus corona yang beredar di media sosial dan aplikasi WA.

Misalnya, kurma harus dicuci bersih karena mengandung virus corona yang berasal dari kelelawar, ada virus berbahaya di RSUP Dr. Sardjito, atau HP Xiaomi buatan China dapat menularkan virus corona.

Hindari hoaks seperti dilansir Kadiv Humas Polri saat menghadiri Hari Pers Nasional. Agar pers dan pengguna media sosial ikut membantu memerangi hoaks. Karema virus corona bisa diisolasi sementara hoaks tidak bisa dikarantina.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline