Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Musim Hujan, Musim Adu Kuat

Diperbarui: 2 Januari 2020   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

SALING ADU KUAT, bisa terjadi pada siapapun.

Yang satu bilang, sungai Ciliwung perlu dinormalisasi total sambil menanti waduk selesai. Yang satu lagi bilang, percuma dinormalisasi bila air di hulu tidak dikendalikan. Argumentasi saja diadu, apalagi kekuasaan. Jadi solusinya gimana?

Saling adu kuat, mungkin sudah zamannya. Seperti si api, si angin dan si air.

API selalu bilang paling kuat. Saat kemarau, banyak yang terbakar dan dilalap si jago merah. Kata api, siapa berani menantang aku?

ANGIN pun datang menantangnya. Saat berhembus, banyak terhempas lalu kocar kacir. Kata angin, siapa berani menantang aku?

Dan kemarin AIR pun datang menerjangnya. Saat hujan mengalir deras, banyak yang ditenggelamkan hingga dihanyutkan. Kata air, siapa yang berani menantang aku?

Ketika api, angin, dan air bertindak, maka jadilah musibah. Mereka adu kuat untuk saling mengalahkan.

Sungguh, hanya MANUSIA yang cerdas dan bijak yang mampu mengalahkan api, angin dan air. Kesombongan dan kebodohan manusialah yang membuat api, angin, dan air jadi musibah.

Sejatinya, mereka adalah anugerah-Nya. Agar digunakan manusia sebagaimana mestinya, sepantasnya. Karena alam semesta ada sebagai sahabat manusia... #BudayaLiterasi #LiterasiMusibah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline