Setiap gerak langkah bisnis apapun, selalu memiliki konsekuensi finansial yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Nah, itulah yang menjadi fokus utama pekerjaan aktuaria.
Maka tidak banyak orang yang mau menggeluti ilmu aktuaria. Bidang ilmu yang mensyaratkan "jago" hitung-hitungan angka matematika dan statistika. Sebut saja, bisnis asuransi, dana pensiun, jasa keuangan lainnya pasti membutuhkan aktuaria.
Belajar aktuaria memang tidak mudah. Tapi ilmu aktuaria sangat dibutuhkan, di samping tergolong langka. Berdalih pentingnya belajar ilmu aktuaria, kemarin (23/7) saya mengantar anak (Farid Nabil Elsyarif) yang baru saja diterima di program studi Statistika (peminatan Aktuaria) Universitas Brawijaya Malang tahun akademik 2019/2020 berkunjung ke seorang aktuaris ternama; Steven Tanner, FSAI.
Untuk diketahui, PT. Dayamandiri Dharmakonsolindo yang diarsiteki Steven Tanner merupakan perusahaan konsultan aktuaria nasional yang memberikan jasa konsultasi aktuaria dan employee benefit secara profesional dan berkualitas yang bermarkas di Jakarta. Dari pukul 14.00-16.00, momen ini bolehlah disebut "Dua Jam Bergelut Ilmu Aktuaria bersama Steven Tanner".
Entah secara kebetulan atau tidak, siang itu, setidaknya ada 4 mahasiswa dari AS, Inggris, dan Indonesia yang sedang "magang" belajar aktuaria bersama Steven Tanner.
Anak-anak muda yang diberikan pencerahan tentang prinsip dasar ilmu aktuaria. Yakni berusaha memperoleh wawasan dan proyeksi tentang kemungkinan masa depan yang berdasar pada pengamatan dan pengalaman sebelumnya.
Tentu dengan memperhitungkan konsekuensi finansial yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Di situlah pronsip aktuaria, kemudian untuk membangun, memvalidasi, dan menerapkan model akturia yang paling pas.
Di industri asuransi atau dana pensiun misalnya. Bila ada agen yang mampu menjual produk asuransi dengan tingkat premi tertentu atau memproyeksi seorang pensiunan memperoleh manfaat pensiun secara berkala, suka tidak suka, itulah realisasi pekerjaan aktuaria.
Karena memang akturia tidak hanya bertugas meracik formula produk yang mumpuni. Tapi juga punya tanggung jawab menyelaraskan kondisi keuangan dalam jangka panjang, termasuk menghitung risiko berbanding beragam rasio keuangan untuk menjamin janji pembayaran klaim dan pemberian manfaat kepada nasabah bisa terpenuhi.
Dua jam bergelut ilmu aktuaria bersama Steven Tanner.
Obrolan pun berlanjut akan pentingnya industri asuransi dan dana pensiun "memainkan" data science. Karena dengan data science ini dapat menjadi dasar membuat asumsi dan mencari kebenaran berbasis data untuk mengekstrak pengetahuan dan wawasan demi kemajuan industri ke depannya.