Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Budaya Literasi, Pesan Moral Anak-anak yang Membaca

Diperbarui: 12 Juli 2019   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dokpri

Di mata anak-anak zaman now. Mungkin cerita Malin Kundang, Cindelaras, Sangkuriang, Roro Jonggrang, Ande-ande Lumut tidak se-terkenal Doraemon, Naruto, Putri Elsa,atau Anna. 

Cerita rakyat negeri sendiri yang kalah daripada cerita komik global. Kadang cerita memang begitu. Cerita dengan tokoh manusia nyata kalah populer dibanding tokoh fiktif, bahkan tokoh hewan berkarakter seperti manusia.

Karena di taman bacaan ini, setiap anak harus bersuara saat membaca. Agar melatih vokal dan konsentrasi dalam membaca. Lalu saya bertanya pada anak-anak di TBM Lentera Pustaka. Saat mereka membaca bersuara.
"Apakah kalian merasa terganggu dengan suara teman sebelah saat membaca bersuara?"
Mereka menjawab bareng-bareng "Tidakkk..."

Lho, kalau begitu. Apakah kalian tahu bila ada teman-teman kalian di luar sana yang membicarakan kejelekan kalian saat ada di sini?
"Tidakkk..." jawab mereka.

Kenapa tidak tahu? Tanya saya lagi.
"Kan kata Bapak, harus fokus saat membaca di sini".

Saya hanya tersenyum. Lalu menjelaskan kepada anak-anak.
"Anak-anak, kalian perlu tahu. Semua orang pasti membaca. Tapi tidak semua orang bisa fokus saat membaca. Jadi, tetaplah membaca di TBM Lentera Pustaka. Rajin dan datanglah saat membaca. Karena semakin fokus kalian membaca. Maka kalian semakin tidak tahu apa yang dinilai orang lain pada kalian. Membaca itu bikin kalian tidak akan punya waktu untuk menilai kejelekan orang lain."

Sambil merenung sejenak. Seandainya, seandainya kita tahu. Sama sekali tidak perlu sibuk yang berlebihan dalam menilai kualitas orang lain. Sehingga membuat kita lupa akan kualitas diri sendiri".

Di TBM Lentera Pustaka, syaa belajar betul. Bahwa perlu fokus mengelola taman bacaan. Termasuk fokus pada diri sendiri; dalam ibadah, belajar, bekerja dan untuk terus-menerus memperbaiki diri. Agar apa yang kita kerjakan bermanfaat buat orang lain. Sementara masih ada yang fokus pada hal-hal yang tidak bermanfaat.

Di luar sana. Mungkin, selalu saja ada mereka yang "bertugas" menilai orang lain. Tapi lupa menilai diri sendiri. Jadi, biarkan saja mereka sibuk dengan masalah mereka sendiri. Dan biarkan pula, anak-anak di TBM Lentera Pustaka sibuk membaca. Untuk merintis masa depan mereka agar lebih baik lagi.

Karena membaca, mengajarkan anak-anak itu. Bahwa esensi selalu ada di depan eksistensi. Bukan sebaliknya... #TGS #TBMLenteraPustaka #BudayaLiterasi #BacaBukanMaen

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline