Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Mumpung Puasa, Jangan Benci Saudaramu

Diperbarui: 11 Mei 2019   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mumpung lagi puasa.
Jangan benci saudaramu. Apalagi karena beda pilihan, beda pandangan dan beda-beda yang lainnya. Gak apa kita beda. Asal jangan benci, janganlah membenci.

Kenapa benci saudaramu? Bukankah kita semua bersaudara? Jika bersaudara. Tentu, harus lebih banyak rasa kasih sayang. Rasa menghargai, minimal menghormati perbedaan iru. Bukan malah jadi benci.

Mengapa harus benci? Bukankah kita percaya. Bahwa tidak ada satupun saudara yang mau berbuat kerusakan kepada saudara yang lainnya. Saudara itu bukan seperti cerita sinetron. Maka, jangan benci saudaramu.

Saudara kita itu manusia juga.
Dan setiap manusia pun pasti punya khilaf dan kelemahan. Punya kekurangan. Itu semua sangat manusiawi. Bisa dimaklumi. Sangat lazim tapi tetap harus diperbaiki.

Bila saudara kita lemah, itu bukan berarti kita yang kuat? Bila saudara kita salah, itu juga bukan berarti kita benar? Bila saudara sebelah kita jelek, bukan berarti kita ganteng? Karena semua itu sudah kehendak-Nya. Maka, jangan benci saudaramu.

Kalo kita gak mampu mencintai. Ada baiknya pula untuk tidak membenci. Karena, kita tidak pernah bisa paksa orang lain untuk suka. Kita gak bisa paksa orang lain sama dengan kita. Itu sangat lumrah dan manusiawi...

Lalu, kenapa ada saudara kita yang membenci kita? Mungkin, karena dia masih bergulat dengan hawa nafsu. Masih cinta pada dunia yang berlebihan. Atau lebih banyak pikiran negatif dari positifnya. Dia tidak sedang hidup untuk akhirat. Tapi hidup untuk dunianya...

Tapi, bila ada orang lain membenci kita. Biarlah, itu urusan mereka. Dan sama sekali bukan urusan kita. Apa yang diperbuat, biarlah menjadi urusan dia sendiri. Karena apapun, pada akhirnya sesuai dengan yang diperbuatnya. Itu pasti ...

Jangan benci saudaramu...
Kita perlu merendah walau bukan berarti untuk direndahkan. Kita memang perlu mengalah walau bukan berarti untuk dikalahkan. Kita hanya ingin tetap eling, tetap sadar. Bahwa kita, belum tentu lebih baik dari mereka....

Maaf, sekali lagi maaf. Untuk saudara yang ada di sebelahku. Jangan benci pada saudaramu. Ikhtiar kita sudah. Doa pun sudah dipanjatkan. Maka jangan benci saudaramu. Sungguh, kita bukan apa-apa. Bahkan bkan siapa-siapa pula...

Seperti apapun kamu yang di sebelahku. Kamu tetap saudaraku. Semoga esok, jangan ada lagi benci di antara kita. Jangan ada caci-maki di dekat kita ...

Yang sudah biarlah berlalu. Yang akan datang biarlah untuk tetap lebih baik. Sudah cukup, jangan benci saudaramu !!

Mumpung lagi bulan puasa; bulannya kita untuk menahan diri; dari apapun, untuk apapun. Berpuasalah, agar bisa membaikkan bukan menjelekkan ...
Karena puasa selalu dan selalu. Ajarkan kita untuk bersemangat melakukan hal baik, meninggalkan hal buruk serta tidak mementingkan hawa nafsu. Berpuasalah secara total, secara menyeluruh. Jangan dipilih-pilih...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline