Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Taman Bacaan Lentera Pustaka Menebar Inspirasi di DAAI TV

Diperbarui: 9 Mei 2019   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bertajuk "Kegiatan Literasi yang Menyenangkan", program Halo Indonesia DAAI TV menjadikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka sebagai nara sumber sekaligus rujuan tata kelola taman bacaan yang unik dan menyenangkan. Dipandu presenter Raden Madlias dan Lorraine Evelyn, DAAI TV menjadikan Syarifudin Yunus (Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka) dan Epul Saepuloh (Relawan TBM Lentera Pustaka) sebagai naras sumber untuk berbagi pengalaman tentang menjadikan taman bacaan sebagai tempat yang menyenangkan di Studi DAAI TV -- PIK Kapuk Muara Jakarta, Rabu 8 Mei 2019 pagi.

Melalui acara ini, DAAI TV sebagai televisi cinta kasih berharap dapat memberi inspirasi akan pentingnya mengelola taman bacaan yang asyik dan menarik buat anak-anak usia sekolah. Agar mereka ingin selalu membaca buku dan berada di taman bacaan karena memiliki program yang menyenangkan.   

Menjadikan taman bacaan menyenangkan, menurut Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka yang juga dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), dilakukan dengan menerapkan "TBM Edutainment", sebuah cara beda mengelola taman bacaan yang memadukan prinsip edukasi dan entertainment. Edukasi karena anak-anak selalu membaca pada jamnya dengan cara bersuara dan bersifat rutin. Entertainment karena di TBM Lentera Pustaka, anak-anak selalu diajarkan salam-doa-senam literasi, di samping selalu ada event bulanan yang sifatnya "menghibur" anak-anak dan adanya jajanan kampung gratis setiap bulan setelah membaca. TBM Lentera Pustaka pun menerapkan "Lab Baca" setiap hari Minggu dengan mengajak anak-anak membaca buku di alam terbuka, seperti di sungai, di kebun, di bebatuan.

Dalam program Halo Indonesia berdurasi 60 menit ini, presenter menyajikan pertanyaan seputar cara-cara mengelola taman bacaan agar bisa menarik dan menyenangkan anak-anak.  Karena tradisi baca dan budaya literasi hanya bisa dibentuk, tentu dengan mengelola taman bacaan yang dinamis dan kreatif; tidak membosankan.

Patut diketahui, sejak didirikan 2 tahun lalu, TBM Lentera Pustaka yang terletak di Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor, tepatnya di Kaki Gn. Salak Bogor kini selalu ramai dikunjungi sekitar 60 anak pembaca aktif. Dengan koleksi lebih dari 3.000 buku, anak-anak TBM Lentera Pustaka saat ini mampu membaca rata-rata 5-10 buku per minggu, khususnya pada tiap jam baca di hari Rabu, Jumat, dan Minggu.

"TBM Lentera Pustaka ini saya dirikan sebagai legacy atas pengabdian kepada masyarakat. Menyulap rumah peristirahatan menjadi taman bacaan memberi kepuasan batin tersendiri. Agar anak-anak usia sekolah terbentuk budaya membaca, di samping tidak ada lagi anak putus sekolah," ujar Syarifudin Yunus, yang juga konsultan dan tengah menempuh S3 Manajemen Pendidikan di Pascasarjana Unpak.

Ke depan, TBM Lentera Pustaka pun saat ini tengah mengembangkan 1) Wisata Literasi Lentera Pustaka yang sedang mencari investor untuk realisasinya, 2) pengembangan "zona baca hijau" tanaman 1.000 polybag, dan 3) program pemberantasan buta huruf melalui "GErakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA)". Dengan begitu, TBM Lentera Pustaka berhadap dapat memulai program pemberdayaan masyarakat di Desa Sukaluyu

Untuk lebih menjadikan taman bacaan sebagai kegiatan literasi yang menyenangkan. Maka penting hari ini, orang-orang dewasa untuk ikut berkiprah dalam menegakkan tradisi baca anak-anak. Di samping siap menjadi relawan dalam membimbing anak-anak untuk terbiasa membaca. 

Sebagai antisipasi terhadap gempuran era digital yang kian masif. Seharusnya taman bacaan, bisa jadi momentum semua pihak untuk ikut berbuat menyiapkan masa depan anak-anak yang lebih baik dari orang tuanya. Tentu melalui buku bacaan.

"Siapapun, semua pihak harus turun tangan dan ikut andil demi tegaknya tradisi baca anak-anak. Jadi relawan atau memberi dukungan dalam bentuk donasi buku atau CSR. Intinya, ubah niat baik jadi aksi nyata" ujar Syarifudin Yunus dengan penuh semangat... #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #BudayaLiterasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline