Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Politik Rileks agar Narasinya Positif

Diperbarui: 29 Desember 2018   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : dokpri


Rileks aja dulu. Gak usah kayak politik. Bawaannya terlalu serius, pengennya nyolot mulu. Santai ajalah, tidur-tidur dulu di alam terbuka. Ngaso biar gak tegang. Gak usahlah terlalu serius. Allah udah tahu kok kita ini siapa?

Rileks aja. Gak usah banyak celoteh yang gak guna. Kalo mau berisik urusan akhirat aja. Kita itu disuruh ingat mati, ukan ingat-ingat siapa presidennya? 

Rileks aja. Santai. Agar tetap sejuk di tempat yang panas. Agar tetap merasa kecil meskipun telah besar. Agar tetap tenang di tempat gaduh sekalipun.

 

Emang sih. Benci itu gampang. Galak itu mudah. Apalagi kecewa dan mengeluh, bisa kok di mana saja dan kapan saja? Tapi yang susah itu cari jawaban, kenapa harus marah atau galak? Kenapa harus kecewa dan mengeluh? Lha emang, apa sih yang didapat kalo udah benci dan galak? Emang pengen, jadi juara benci dan galak? Jangan deh, takut dipanggil Allah. Ibadah aja belum beres, masa dipanggil lagi benci dan galak ....

 

Rileks aja. Jangan urusan negara yang besar. Urusan kita orang per orang aja udah digariskan Allah kok. Kan situ, yang ngajarin apapun peristiwa dan kejadian, pasti atas kehendak Allah.  Jadi, nikmatilah hidup dan syukurilah apa yang ada agar kita semua tetap baik. Dan yang paling penting, gak usah menunggu untuk jadi orang baik.

Rileks aja ya. Gak usah terlalu serius. Karena hidup itu cuma sebentar. Tinggal kita, mau berpikir yang positif dan baik untuk oran lain. Atau kita yang lebih suka berpikir negatif dan buruk buat orang lain. 

Rileks aja, enjoy aja. Gak usah ikut terpengaruh sama orang lain. Untuk apa ikut-ikutan membenci, ikut-ikutan galak. Sama sekali gak berguna. Karena reaksi itu seringkali "mengabaikan" substansi. Berisik itu sering diciptakan buat "sensasi" bukan "esensi".

Kita  itu ada untuk mengabdi bukan menghibur orang lain. Maka gak boleh ada orang lain yang menentukan cara kita dalam bertindak. Rileks ajalah...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline