Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Revolusi Industri 4.0 di PT, Berkah atau Musibah?

Diperbarui: 24 November 2018   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dok. pribadi)

Era Revolusi Industri 4.0 kini sudah di depan mata. Suka tidak suka, semua orang dan organisasi apapun harus siap. Karena revolusi industri generasi ke-empat ini menempatkan teknologi informasi menjadi basis dalam kehidupan manusia.

Patut diketahui, konsep revolusi industri 4.0 yang pertama kali diperkenalkan oleh Klaus Schwab, ekonom Jerman dalam bukunya "The Fourth Industrial Revolution"; menekankan pada proses revolusi yang telah mengubah hidup dan kerja manusia. Hal-hal yang dulu dipikir tidak mungkin. Maka di era revolusi industri 4.0, semuanya menjadi mungkin.

Kemunculan era superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, dan neuroteknologi telah menjadi penanda hadirnya revolusi industri 4.0. Setidaknya ada tiga ciri dominan di era Revolusi Industri 4.0 yaitu: 1) digitalisasi, 2) otomatisasi, dan 3) kecerdasan buatan atau artificial intelligence.

Ke depan dan sebentar lagi, segala sesuatu dalam kehidupan manusia berubah menjadi serba digital, serba otomatis, bahkan serba bisa dibuat. Itu berarti, revolusi industri akan menjadi sebab utama berubahnya tatanan kehidupan manusia. Semua akibat evolusi teknologi.

Lalu, apa yang akan terjadi ketika revolusi industri 4.0 berjalan? Hasil studi McKinsey (2016) menyatakan sekitar 52,6 juta pekerjaan di Indonesia berpotensi akan tergantikan oleh mesin; 60% pekerjaan di dunia akan mengalami otomatisasi, dan 30% pekerjaan di dunia akan digantikan dengan mesin teknologi tinggi.

Profesi seperti: teller bank, pramuniaga, marketing, akuntan, kasir, supir, koki, dan buruh pabrik "dipastikan" akan punah karena diganti oleh teknologi dan robot.

Revolusi Industri 4.0 di Perguruan Tinggi

Apa yang akan terjadi di era revolusi industri 4.0? Hanya ada dua kemungkinan, revolusi industri 4.0 bisa jadi berkah atau musibah. 

Menjadi berkah, bila revolusi industri akan nyata-nyata mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam proses produksi yang modern, di samping memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada konsumen.

Menjadi musibah, bila kurang responsif terhadap kebutuhan konsumen sehingga menimbulkan ancaman pada lingkungan pekerjaan yang sudah ada, di samping gagalnya manusia dalam beradaptasi akan menjadi penghambat.

Masalahnya kini, apakah perguruan tinggi (PT) sebagai institusi pendidikan sudah siap menyongsong era Revolusi Industri 4.0?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline