Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Cara Mengelola Utang Kredit Tanpa Agunan dengan Bijak

Diperbarui: 12 Oktober 2018   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.merdeka.com

Tidak ada orang yang ingin berutang. Namun, ada kalanya utang tidak bisa dihindari. Untuk biaya pendidikan anak, biaya kesehatan atau membeli rumah "terpaksa" berutang.

Utang memang perlu dihindari. Tapi bukan berarti kita tidak boleh berutang. Apalagi sampai terlilit utang. Satu hal yang pasti, utang jangan sampai membawa masalah finansial baru di rumah kita. Jangan sampai utang menjadi sebab "keruntuhan" ekonomi kita jadi lebih besar. Maka utang, sangat tidak elok dijadikan kebiasaan.

Utang bisa terjadi pada siapa saja. Sebagai contoh utang Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang kian marak. Harusnya, KTA dipakai untuk menutupi kebutuhan yang mendesak, kebutuhan yang darurat. 

Utang KTA bukanlah cara untuk memenuhi keperluan yang bersifat konsumtif. Membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan atau mengikuti gaya hidup sama sekali bukan alasan untuk berutang. 

Utang KTA boleh, asalkan untuk hal-hal yang bersifat produktif. Karena utang, siapapun wajib membayar angsuran pokoknya ditambah dengan bunga. Jangan karena utang KTA, jadi stres, jadi pusing.

Lalu, bagaimana cara mengelola utang KTA dengan bijak?

Setidaknya ada 5 cara sederhana agar kita bisa mengelola utang kredit tanpa agunan dengan bijak.

  1. Tentukan tujuan utang. Jangan sampai berutang tanpa tujuan yang jelas. Apalagi utang utang untuk keperluan yang tidak penting atau hanya melampiaskan nafsu konsumtif. Utang boleh dilakukan untuk tujuan yang produktif. Misalnya untuk membeli rumah daripada tinggal di kontrakan.
  2. Pastikan jumlah utang sesuai dengan kemampuan. Ada pepatah "besar pasak daripada tiang". Maka dalam berutang, penting diketahui bahwa jumlah utang tidak boleh melebihi kemampuan membayar. Besaran utang harus sepadan dengan kemampuan kita membayar utang. Jangan sampai kita tidak mampu membayar utang bila tidak ingin terlilit utang atau mengalami kebangkrutan.
  3. Disiplin dalam membayar utang. Utang tidak akan menjadi masalah bila kita disiplin membayar sesuai waktunya. Untuk itu, diperlukan komitmen agar utang tidak jadi beban di kemudian hari. Alokasi dana untuk membayar utang harus disetorkan tepat waktu, jangan sampai dipakai untuk keperluan lainnya.
  4. Pastikan maksimal cicilan utang 30% dari pendapatan. Sebaiknya pastikan kita membayar cicilan utang tidak lebih dari 30% dari pendapatan. Patut diingat, kita punya kebutuhan lain yang harus dipenuhi.
    Jangan sampai pendataan kita habis dipakai untuk membayar utang. Bila itu terjadi maka akan menambah masalah. Kita perlu makan, perlu bayar listrik, perlu biaya transportasi, dan biaya operasional hidup lainnya. Maka cicilan utang, jangan lebih dari 30% agar tidak "gali lubang tutup lubang".
  5. Jangan bayar utang dengan utang. Pastikan setiap utang yang kita miliki dapat dilunasi sesuai dengan jangka waktunya. Jangan berutang lagi sebelum utang sebelumnya lunas. Jangan bayar utang dengan utang. Setiap utang harus dibereskan terlebih dulu sebelum meminjam atau berutang lagi. Karena utang yang bertumpuk pasti akan menimbulkan masalah finansial baru.

Kelima cara mengelola utang dengan bijak di atas, sangat penting diterapkan pada Kredit Tanpa Agunan (KTA). Banyak bank saat ini menawarkan KTA. Asal sesuai dengan tujuan penggunaan, KTA dapat dipilih sebagai alternatif pembiayaan berbagai keperluan, termasuk biaya renovasi rumah, biaya pendidikan, atau biaya pernikahan.

KTA sering dipilih karena mudah secara administrasi dan cepat secara persetujuan. Tapi seberapa pun besaran pinjaman KTA Anda, patut dipertimbangkan kemampuan Anda sebagai peminjam. Jangan sampai KTA menjadi beban di kemudian hari. Gunakanlah KTA dengan bijak, agar utang pun dapat dikelola dengan baik.

Utang bukan tidak boleh. Tapi utang harus mampu dikelola dengan bijak. Jangan sampai utang bikin kita pusing tujuh keliling. Mulailah untuk membuat prioritas dan tujuan keuangan di masa depan, sekalipun melalui KTA. Terakhir, mulailah berani menghemat pengeluaran untuk mempersiapkan dana darurat bila sewaktu-waktu diperlukan. Agar kita tidak berutang lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline