Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Ketika Dongeng Ajarkan Akhlak Baik Anak-anak TBM Lentera Pustaka

Diperbarui: 16 September 2018   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pribadi

Zaman boleh maju. Tapi belum tentu cara mendidik anak-anak jadi baik. Apalagi di tengah gempuran era digital, bertebarannya gawai di kalangan anak-anak. Banyak orang dewasa tahu dampak buruknya. Tapi entah kenapa, pun tidak mampu berbuat apa-apa.

Memang, orang dewasa mungkin orang tua kian tidak punya kontrol terhadap anak-anak. Tapi kita tetap punya responsibilitas untuk tetap mendidik anak-anak. Kontrol yang kurang, tentu bukan berarti mengabaikan tanggung jawab. Realitas itu pula yang menggugah TBM Lentera Pustaka untuk selalu berbuat untuk anak-anak.

 

Melalui event bulanan bertajuk "Dongeng Asyik Akhlak Baik" pada Minggu, 16 September 2018 pukul 10.00-12.00 WIB, TBM Lentera Pustaka mengajak anak-anak untuk memperkuat karakter dan mentalitas sekitar 70 anak-anak pembaca aktif. Dipandu oleh Kang Budi Euy, seorang pendongeng keliling nusantara sekaligus penulis dan jurnalis dibawakan dongeng tentang kisah Nabi Musa sebagai pelajaran akan pentingnya belajar dan membaca terus-menerus. Agar anak-anak tidak lupa diri, tidak sombong, dan tidak mengaku dirinya yang paling pintar.

Begitu pula bercermin dari kisah Fir-aun, anak-anak diajarkan bahwa sehebat apapun manusia tidak boleh menganggap dirinya sebagai Tuhan. Termasuk menuhankan akal, menuhankan ekonomi, atau menuhankan gaya hidup. Karena semua yang ada pada diri manusia adalah titipan Allah. Terlalu mudah untuk lenyap bila Allah berkehendak.

Ikut pula mengisi acara di event bulanan TBM Lentera Pustaka kali ini, Kak Syarah (alumni UNJ) yang bekerja di Kedutaan Perancis mengajarkan dongeng Perancis untuk memperkuat pengetahun anak-anak TBM Lentera Pustaka yang berasal dari keluarga prasejahtera.

Sadar akan pentingnya "menegakkan" minat baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak kampung. TBM Lentera Pustaka berkomitmen untuk terus menebar virus membaca di kalangan anak-anak. 

Agar tidak kalah dari pengaruh teknologi atau bermain-main yang berlebihan. Upaya ini dilakukan TBM Lentera Pustaka dengan harapan dapat menekan angka putus sekolah yang tergolong tinggi di Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu. Melalui buku bacaan, anak-anak punya pengetahuan yang memadai hingga terhindar dari putus sekolah.

TBM Lentera Pustaka yakin melalui dongeng dapat diajarkan akhlak baik kepada anak-anak. Dongeng setidaknya bisa memberi pesan, setiap anak harus belajar dengan baik, membaca dengan baik, bahkan bergaul dengan baik. Sehingga dapat terwujud generasi muda yang menjunjung tinggi kebaikan.

Hal ini sesuai dengan spirit TBM Lentera Pustaka yang berusaha mewujudkan "peradaban baik" anak-anaknya di samping meningkatnya tradisi baca. Sebagai taman bacaan masyarakat, TBM Lentera Pustaka merupakan kendaraan yang paling pas dalam membentuk karakter anak yang kokoh lagi tangguh. TBM Lentera Pustaka sebagai taman bacaan masyarakat yang kreatif dan inovatif ingin mengembalikan tradisi baik yang ada melalui dongeng. 

Untuk diketahui, saat ini TBM Lentera Pustaka memiliki koleksi 2.850 buku bacaan yang selalu siap dibaca anak-anak seminggu 3 kali. Dengan fasilitasi 2 petugas jam baca, TBM Lentera Pustaka terus berjuang untuk menegakkan budaya baca yang lebih baik lagi di kalangan anak-anak. Sejalan dengan itu, TBM Lentera Pustaka pun tengah menjalankan program 1.000 tanaman polybag yang akan dipajang di pinggir jalan menuju TBM Lentera Pustaka, termasuk menyiapkan "Lukisan 3D Baca di Jalanan" untuk spot foto menarik bagi pengunjung dan anak-anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline