Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Menaksir Masalah Finansial Anda di Masa Pensiun

Diperbarui: 31 Agustus 2018   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Setiap orang kerja pasti ingin sejahtera di hari tua, di masa pensiun. 

Tapi sayangnya, tidak semua orang kerja berhasil merencanakan masa pensiun yang keren. Mengapa? Karena mereka "gagal" mempersiapkan ketersediaan dana untuk hidup di masa pensiun, saat tidak bekerja lagi. 

Mau tidak mau, realitas yang terjadi pun tidak sedikit pensiunan yang hidupnya berakhir tragis. Jatuh miskin di masa pensiun atau hidup sebatang kara karena dianggap menjadi beban bagi keluaragnya. Jelas, masalah finansial "menghantui" kebanyakan pekerja di Indonesia.

Sementara fakta lain di era milenial ini mengungkapkan bahwa masalah keuangan jadi pemicu terbesar terjadinya perceraian. Ada 59% pasangan bercerai akibat masalah finansial (Survei Edelman Intelligence akhir tahun 2016). Di Indonesia sendiri, angka perceraian tiap tahun meningkat 16-20 persen. Lagi-lagi, penyebabnya karena masalah uang.

Maka, untuk apa bekerja dan bisa hidup mewah di saat bekerja. Tapi gagal mempertahankan kecukupan finansial di masa pensiun? Saat bekerja mampu mengikuti tren gaya hidup, terlihat konsumeris, bahkan sedikit hedonis. Namun setelah pensiun, mengalami kesulitan finansial. 

Survei membuktikan, 73% orang kerja di Indonesia mengalami masalah finansila di masa pensiun. Mungkinkah nanti, Anda termasuk di dalamnya? Semoga tidak dan bukan Anda.

Lalu, gimana menaksir masalah finansial Anda di masa pensiun?

Saat ini di Indonesia, rata-rata usia pensiun berada di kisaran 55- 60 tahun. Dalam konteks pensiun, seberapa lama Anda bekerja tidak akan berpengaruh terhadap kesejahteraan masa pensiun bila Anda tidak menyisihkan "sebagian dana" untuk program pensiun. Belum lagi, usia harapan hidup Indonesia kini telah mencapai 72 tahun.  Lalu, seberapa Anda siap uang untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga di masa pensiun? Sungguh, pertanyaan yang mudah tapi sulit dijawab.

Sebagai insan beragama, kita sepakat, bahwa hidup adalah urusan Tuhan Yang Maha Kuasa. Bahkan setiap insan, pasti sudah punya rezeki masing-masing. Tapi tentu, itu semua bukan berarti tanpa perencanaan, tanpa kalkulasi. Antara berapa pemasukan dan berapa pengeluaran? Saat bekerja Anda masih punya income, namun setelah pensiun dari mana income Anda? Keadaan yang patut direnungkan orang kerja.

Ketahuilah good worker Indonesia.

Sebuah studi menyebut Tingkat Penghasilan Pensiun (TPP) atau replacement ratio seseorang di masa pensiun adalah 70%-80% dari gaji terakhir. Itu artinya, seorang pekerja membutuhkan "uang pensiun" sebesar 70%-80% dari gaji terakhir untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, di samping tetap dapat mempertahankan gaya hidupnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline