Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Masa Pensiun Bukan Tempat tapi Keadaan, Sinergi Wujudkan Sadar Pensiun

Diperbarui: 30 Agustus 2018   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Tak terkecuali presiden dan wakil presiden, semua orang pasti bakal pensiun. Apapun pangkatnya, selagi masih pekerja pasti akan pensiun. Karena itu, mempersiapkan masa pensiun dan hari tua yang sejahtera menjadi penting. Program pensiun harus jadi prioritas.

Berangkat dari semangat itulah, Bapak Agus Susanto (Presiden Direktur BPJS Ketenagakerjaan), Bapak Abdul Rachman (Ketua Perkumpulan DPLK), dan Bapak Suheri (Ketua ADPI) beserta jajarannya terlibat dalam "diskusi hangat" untuk membahas cara dan mekanisme mensosialisasikan program pensiun dan hari tua kepada pekerja dan masyarakat Indonesia. 

Diskusi hangat ini pun menjadi momentum sinergi para praktisi dan operator program pensiun untuk melakukan gerakan #SadarPensiun yang lebih massif pada Kamis, 30 Agustus 2018 di Kantor BPJS TK.

Apalagi di era milenial seperti sekarang. Diduga kaum milenial yang mencapai 40% dari pekerja aktif di Indonesia tidak memiliki "awareness" tentang program pensiun. Kaum milenial lebih cenderung kepada "gaya hidup" daripada "menabung" baik untuk masa sekarang maupun masa tua. Inilah yang menjadi dasar, apakah "bonus demografi" akan menjadi hadiah atau musibah?

Faktanya hari ini, banyak pekerja di Indonesia yang tidak tahu manfaat program pensiun. Padahal setiap pekerja, cepat atau lambat, pasti akan menghadapi masa pensiun.  Tidak sedikit pekerja yang lupa, bahwa pensiun pasti tiba. Maka pensiun bukan lagi soal waktu. Tapi soal persiapan, soal perencanaan masa pensiun.

Karena itu, BPJS Ketenagakerjaan, Perkumpulan DPLK, Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) telah menyamakan komitmen untuk "berpelukan" dalam memacu perkembangan program pensiun yang lebih maju, yang lebih massif bagi pekerja Indonesia.

Dalam konteks itu, sebagai upaya untuk 1) merumuskan upaya revitalisasi program pensiun sebagai indikator kemajuan negara dan alternatf pendanaan investasi jangka panjang, 2) mengoptimalkan angka partisipasi program pensiun pekerja Indonesia dan pencadangan dana pensiun secara siignifikan untuk mempersiapkan kesejahteraan pekerja di masa pensiun, dan 3) memberikan rekomendasi konkret kepada regulator terkait dengan skema dan lansekap industri Dana Pensiun di Indonesia. 

Dipandang perlu untuk menyelenggarakan #1 Indonesia Retirement Outlook (IRO) Seminar  yang akan diselenggarakan pada 24-25 Oktober 2018 di Hotel Bidakara Jakarta.

Bertajuk "Revitalisasi Program Pensiun sebagai Indikator Kemajuan Negara dan Alternatif Pendanaan Jangka Panjang", IRO 2018 akan menjadi seminar internasional program pensiun paling komprehensif pertama kali di Indonesia.

"IRO 2018 akan menjadiseminar pensiun pertama kali di Indonesia yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan pihak-pihak memiliki kompetensi dan keahlian yang relevan dengan program pensiun. Hasil akhir seminar ini akan menyodorkan "rekomendasi kunci" tentang skema dan lansekap program pensiun Indonesia" ujar Syarifusin Yunus, Ketua Panitia IRO 2018.

Dok. Pribadi

Kita pasti sepakat. Setiap orang kerja pasti bakal jadi pensiun.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline