Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

KRL Jabon, Menjadikan Kampung Warung Loa Ramah Lingkungan

Diperbarui: 31 Juli 2018   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Kampung Warung Loa Desa Sukaluyu berubah ...

Melalui program Kampung Ramah Lingkungan (KRL) JABON di Kp. Warung Loa Ds. Sukaluyu Kec. Taman Sari Kab. Bogor yang didirikan sejak April 2018 lalu, kini KRL Jabon memasuki "babak baru" untuk berkompotisi dalam penilaian Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Percontohan dalam ajang "Bogor Kabupatenku Green and Clean 2018"; ajang pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh warga kampung setempat.

Hari ini, Selasa 31 Juli 2018, penilaian KRL Jabon dilakukan oleh Ibu Muji Lestari, Kepala Seksi Kemitraan Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bogor didampingi oleh Bapak Teddy Pembang (Camat Taman Sari), Bapak M. Sobar (Sekcam Taman Sari), Bapak Sarip (Kepala Desa Sukaluyu) beserta aparatur lainnya. Tim penilai diterima oleh Pengurus KRL Jabon Kp. Warung Loa RW 12 Desa Sukaluyu dan warga yang antusias untuk perubahan kampungnya.

Seperti diketahui, KRL merupakan indikator keberhasilan program pelestarian lingkungan masyarakat yang difokuskan pada 1) penanganan sampah yang terstruktur melalui sistem bank sampah, 2) sistem sanitasi melalui pembuatan biopori, dan 3) konservasi atau penghijauan di setiap rumah penduduk hingga fasilitas umum.

Penobatan Kp. Warung Loa RW 12 sebagai Kampung Ramah Lingkungan adalah momentum penting terjadinya semangat "Warung Loa Berubah" untuk menjadi kampung yang lebih berdaya, kampung yang mampu menjadi "pemain" daripada "penonton". 

Karena di era milenial ini, perubahan ke arah lebih baik harus dilakukan. Berubah dan harus berubah. Karena jika tidak, maka akan tergilas oleh zaman. Sementara kampung-kampung lain sudah maju ke mana-mana, mengapa kita tidak bisa?

Oleh karena itu, KRL Jabon diharapkan bisa menjadi "pelopor" perubahan lingkungan dan masyarakat Kampung Warung Loa di tengah era milenial. Bedrbekal kekompakan dan kesada5ran bersama, KRL Jabon bertekad untuk mengubah cara pikir dan perilaku masyarakat secara konkret. Tentu, berkat dukungan aparatur desa, tenaga pendamping KRL, dan masyarakat yang aktif untuk membangun kampungnya sendiri.

Patut diingat, KRL Jabon bukan hanya tanggung jawab pengurus. Tapi tanggung jawab semua warga. Kampung Ramah Lingkungan bukanlah jargon apalagi mimpi. Tapi realitas lingkungan yang sehat dan indah berkat partisipasi seluruh warga. 

Karenanya, KRL sangat membutuhkan aksi dan tindakan nyata warga dalam menciptakan dan mengelola lingkungan hidup secara terukur dan berkesinambungan. Terukur, karena harus dapat dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Berkesinambungan, karena bukan hanya untuk hari ini atau esok tapi untuk selamanya di masa mendatang hingga ke anak cucu nantinya.

Oleh karena itu, warga Kampung Warung Loa melalui KRL Jabon ingin terus bahu-membahu menjaga kelestarian lingkungannya. Mulai dari tidak membuang sampah sembarangan agar bersih, memanfaatkan bank sampah yang sudah tersedia, menanam pohon vertikultur di rumah masing-masing, hingga mempercantik lingkungan agar indah.

Dan yang paling penting untuk KRL Jabon adalah bersinergi antara seluruh masyarakat. Sinergi dalam program, sinergi dalam tujuan pemberdayaan. Sehingga ke depan, KRL Jabon bukan hanya jadi "percontohan" tapi harus mampu menjadi "objek wisata kampung". Karena Kampung Warung Loa yang terletak di Kaki Gn. Salak adalah daerah strategis yang pasti dilalui dari-ke kawasan wisata di sekitar Gn. Salak, seperti: Pura Parahiyangan Agung, Kamoung Salaka, Curug Nangka, Highland Resort, Curug Luhur dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline