Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Jangan Benci Saudaramu

Diperbarui: 11 Mei 2018   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pribadi

Jangan benci saudaramu. Apalagi karena beda pilihan, beda pandangan. Jangan benci, janganlah membenci...

Siapapun jika bersaudara. Tentu, harus lebih banyak rasa kasih sayang. Bukan rasa benci. Lantas, mengapa harus membenci? Bukankah kita percaya. Bahwa tidak ada satupun saudara yang mau berbuat kerusakan kepada kita sekalipun... Maka, jangan benci saudaramu.

Saudara kita itu manusia juga.

Dan setiap orang pun pasti punya sisi lemah. Punya kelemahan, punya kekurangan. Itu semua sangat manusiawi. Lumrah tapi tetap harus diperbaiki...

Kalo saudara kita lemah, itu bukan berarti kita yang kuat? Kalo saudara kita salah, itu juga bukan berarti kita benar?. Mungkin, itu kehendak-Nya. Maka, jangan benci saudaramu ...

Kalo gak mampu mencintai. Ada baiknya pula untuk tidak membenci. Karena, kita tidak pernah bisa paksa orang lain untuk suka. Kita gak bisa paksa orang lain sama dengan kita. Itu lumrah dan manusiawi...

Lalu, kenapa ada saudara kita yang membenci kita? Mungkin, karena dia masih bergulat dengan hawa nafsu. Masih cinta pada dunia yang berlebihan. Dia tidak sedang hidup untuk akhirat. Tapi hidup untuk dunianya...

Tapi, bila ada orang lain membenci kita. Biarlah, itu urusan mereka. Dan sama sekali bukan urusan kita. Apa yang diperbuat, biarlah menjadi urusan dia sendiri. Karena apapun, pada akhirnya sesuai dengan yang diperbuatnya. Itu pasti ...

Jangan benci saudaramu...

Kita perlu merendah walau bukan berarti untuk direndahkan. Kita memang perlu mengalah walau bukan berarti untuk dikalahkan. Kita hanya ingin tetap eling, tetap sadar. Bahwa kita, belum tentu lebih baik dari mereka....

Maaf, sekali lagi maaf. Untuk saudara yang ada di sebelahku. Jangan benci pada saudaramu. Karena kita bukan apa-apa. Bahkan bkan siapa-siapa pula...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline