Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Mentalitas Korban, Dikit-dikit Main Perasaan

Diperbarui: 26 Maret 2018   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Gimana sih rasanya kalo negara pengen bubar?

Galau, takut apa grogi ya. Atau rasanya frustasi, kayak dunia udah mau kiamat. Atau persis kayak ABG abis putus pacaran ya. Begitu deh orang zaman now, dikit-dikit main perasaan. Atau malah ngegede-gedein perasaan.

Zaman now, dikit-dikit paka perasaan. Merasa gini, merasa gitu. Abis itu nuntut sana sini biar perasaannya diperhatikan. Emang susah hidup, kalo modalnya "main perasaan". Mentalitasnya cuma merasa jadi "korban"; selalu merasa "diperkosa".  

Hidup itu, apapun itu, gak semua tergantung perasaan.

Gak semua hal bisa dikaitkan dengan RASA. Karena "rasa" itu bersifat personal, terlalu subjektif kadang gak bisa dipertanggungjawabkan. Terus kenapa juga, "rasa elo" mau disamain "rasa gue". Jadi, gak semua hal yang ada di dekat elo tergantung dari rasa.

Zaman now. Terlalu banyak orang yang "merasa". Merasa negaranya gak kasih apa-apa. Merasa pemimpinnya gak becus. Kahirnya merasa galau, resah gak karuan. Abis itu, merasa hidup sendirian. Merasa kecewa. Merasa tidak bahagia. Bahkan merasa hidupnya begini-begini aja. Sungguh, mereka terlalu banyak "MERASA".

Gak semua tergantung RASA.

Kalo gak suka sama pemimpin, gak usah membenci. Gak suka sama teman, gak usah ngomongin yang jelek. Gak suka sama keadaan, gak usah mengeluh. Gak suka sama pekerjaan, gak usah nelongso. Gak suka sama apa yang terjadi, gak usah uring-uringan. Karena itu cuma perasaan, cuma rasa. Berhentilah, bermain dengan RASA. Karena gak semua hal tergantung RASA.

Ibarat di restoran. Gak semua resto rasa makanannya enak. Gak sedikit resto zaman now, yang bikin enak itu tempatnya, suasananya. Atau teman makannya yang bikin semangat. Apalagi orang pacaran, makan apa aja rasanya pasti enak.

Terus, kenapa ya ada orang MATI RASA?

Jawaban pastinya sih gue gak tahu. Tanya aja sama orangnya. Cuma bisa jadi. Karena orang itu terlalu bergantung pada RASA. Begitu harapan gak sesuai dengan kenyataan, lantas mati rasa. Gak mampu merasakan apa-apa lagi. Hambar. Wajar hidupnya, penuh keluh-kesah alias galau. Terlalu ngegedein RASA. Begitu deh jadinya ... mati rasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline