Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Setujukah Pak Jokowi Bersanding dengan Pak Prabowo?

Diperbarui: 3 Maret 2018   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.hipwee.com

BERSANDING

Dunia medsos tiba-tiba gempar. Pasalnya, ada wacana Pakde Jokowi ingin "disandingkan" dengan Pak Prabowo di pilpres 2019. Mungkin, ada yang setuju. Tapi pasti lebih banyak yang gak setuju. Namanya berpendapat boleh-boleh saja. Gak ada yang larang, silakan saja dibikin ramai biar agak "hot" gitu...

Seperti anak muda, anak kuliahan.

Kalo udah lama pacaran, mereka juga pengen bersanding. Pengen naik ke pelaminan. Biar jadi penganten, kayak pasangan yang tua-tua. Bersanding, katanya biar bisa mengikat janji sehidup semati. Cuma sayang, mereka belum berani. Karena gak punya uang buat married. Gak punya rumah buat berteduh sehabis married. Atau lagi mikir-mikir, karena belum cocok bener. 

Itulah dua contoh tentang "bersanding". Tapi sayang lagi, semua itu hanya diukur secara fisik. Pakde Jokowi bersanding Pak Prabowo. Anak muda yang pacaran mau bersanding ke pelaminan. Ahhh... itu cuma ukuran fisik doang. Suka gak suka cuma sebatas fisik, materialnya aja.

BERSANDING. Secara bahasa, memang artinya "berjajar atau berdampingan", ya seperti pasangan penganten yang berdampingan. Duduk bersebelahan. Begitulah bersanding kalo dilihat secara fisik.

Tapi kalo udah berdampingan, udah bersanding mau ngapain? Nah, itulah yang harus dicermati. Bersanding itu hanya simbol. Bukan cuma urusan fisik. Bersanding itu moral. Spirit agar jadi isyarat akan perlunya keseimbangan dalam hidup.  Penganten yang bersanding itu fisik. Tapi secara moral, mereka bertekad menciptakan keseimbangan dalam hidup. Saling mengayomi, saling mencintai. Agar seimbang, tidak bertepuk sebelah tangan.

Bersanding itu untuk keseimbangan. Seimbang ke atas, seimbang ke bawah. Seimbang ke kiri, seimbang ke kanan. Jangan nyolot dan nyinyir cuma urusan politik doang. Jangan nyolot nyari salah orang lain. Tapi lupa sama salah dirinya sendiri. 

Bersanding berarti menjaga keseimbangan. Biar gak monoton. Buat apa kerja melulu tapi gak bisa menikmati. Buat apa ngerjain kewajiban terus tapi gak pernah mikiran hak. Untuk apa kita ngumpulin harta tapi gak pernah berbagi. Hukumnya kan ada gembira ada sedih. Ada yang ganteng ada yang jelek. Sederhana kok, biar seimbang. Karena kita butuh keseimbangan. Itu pasti.

Bersanding biar seimbang. Gak mungkinlah kita hanya mengejar dunia melulu. Tanpa mau memikirkan akhirat. Emang mau ke mana sih, mikirin dunia terus? Semua orang kerja itu pasti ada pensiunnya kok.

Allah itu hebat dan luar biasa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline