Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

"Zaman Now", Berperang Melawan Prasangka

Diperbarui: 3 Februari 2018   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Prasangka itu milik orang banyak. Kapan mau dipakai, sungguh bebas-bebas saja. Hampir tidak ada yang menghalangi. Mau omong apa, mau pikir apa? Bukan hanya boleh. Tapi sangat dimaklumi. Begitu kesepakatan para penganut prasangka.

Jangankan manusia. Gunung yang tertutup kabut pun bisa sangka apa saja. Kalo gak kabutnya yang salah ya gunungnya yang salah. Zaman now, gak sedikit orang yang hidup dalam prasangka.

Sejatinya, kata orang bahasa. Prasangka itu berarti pendapat atau anggapan yang kurang baik sebelum tahu kebenarannya. Tanpa bukti. Semua kata orang, semua katanya doang.

Zaman now itu emang aneh.

Zaman makin maju. Ilmu makin tinggi. Status sosial makin hebat. Agama makin paham. Pendidikan makin mentereng.  Orang pintar juga makin banyak.

Tapi di saat yang sama, mereka itu juga menghabiskan sebagain besar waktunya untuk berprasangka buruk. Entah, apa yang disangkakan? Atau apa pentingnya menyangka?

Makin aneh lagi. Prasangka.

Dia yang berprasangka buruk. Dia yang membenci, dia juga yang mencaci-maki. Tapi dia juga yang ajak orang lain tuk ikut seperti dia. Gunung itu, mau ditutup kabut sepekat apapun gak akan pernah berteriak atau mengajak siapapun.

Kita memang boleh tidak empati pada orang lain. Tapi itu bukan berarti "halal" tuk berprasangka atau menyangka orang lain. Banyak orang merasa hebat, merasa pintar bahkan merasa benar. Tapi sayang, hidupnya penuh prasangka. Terkikis prasangka.

Prasangka itu sederhana.

Semua yang diomong orang lain salah. Semua yang dikerjakan orang lain salah. Yang benar, hanya komentar dan pikiran "orang yang berprasangka" saja. Walau dia sendiri tidak pernah melakukan. Hanya sebatas komentar dan obrolan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline