Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Mengapa TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak?

Diperbarui: 20 Januari 2019   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua orang pasti tahu. Bahwa buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Tapi semua orang belum tentu tahu, apakah anak-anak dan remaja di berbagai daerah mudah mendapat akses membaca buku ? Apakah mereka gampang untuk bisa membaca? 

Jawabnya TIDAK. Karena faktanya, masih banyak anak-anak dan remaja usia sekolah yang kesulitan untuk membaca buku. Sulit mendapat akses bacaan. Hingga akhirnya, mereka pun terancam putus sekolah. Apalagi di tengah himpitan ekonomi.

Berangkat dari kenyataan itu, peran serta sosial untuk menyelenggarakan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) menjadi sangat diperlukan. Baik Pemerintah maupun Swasta, termasuk individu perorangan yang punya kepedulian terhadap program pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan minat baca dan budaya literasi masyarakat.

Sadar akan arti penting tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak, maka TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) LENTERA PUSTAKA didirikan. Tujuannya sederhana, agar anak-anak usia sekolah bisa mendapat akses bacaan. Sehingga terbentuk tradisi baca, kebiasaan membaca. TBM Lentera Pustaka, hanya fokus menjalankan  program TAMAN BACAAN bagi anak-anak dan remaja di wilayah Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari Bogor (kaki Gunung Salak) yang sangat membutuhkan.  Tujuan TBM Lentera Pustaka sangat sederhana, "membiasakan anak-anak untuk membaca bukan bermain, mengakrabkan anak-anak dengan buku"


Mengapa TBM Lentera Pustaka berada di Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari (Kaki Gunung Salak) Bogor?

Sederhana saja,  agar anak-anak di daerah ini punya akses bacaan. Karena selama ini tingkat pendidikan daerah ini 81% hanya sebatas SD. Maka Syarifudin Yunus selaku Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka, mengubah rumah yang dimilikinya sejak tahun 2002 di Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu diubah menjadi taman bacaan. Bagian garasi mobil yang "disulap" menjadi rak-rak bacaan dan tempat membaca. BERBUAT UNTUK MASYARAKAT LEBIH BAIK DARIPADA BERDIAM DIRI, itulah alasan utamanya. TBM Lentera Pustaka yang diresmikan pada Minggu, 5 November 2017 oleh Teddy Pembang - Camat Tamansari Kab. Bogor, Prof. Dr. Sofyan Hanif - Wakil Rektor III Universitas Negeri Jakarta, Khatibul Umam Wiranu - Anggota DPR RI Komisi IX, dan Dr. Liliana Muliastuti - Dekan FBS UNJ kini telah berjalan luar biasa. Menjadi taman bacaan masyarakat yang berhasil  mencetak 60 anak pembaca aktif tiap seminggu 3 kali, dengan koleki 3.000 buku, dan selalu menggelar event bulanan untuk memotivasi anak-anak demi tegaknya tradisi baca.

Kehadiran TBM Lentera Pustaka, tentu bukan tanpa alasan. Berangkat dari kegelisahan sosial akan kondisi masyarakat dan tingkat partisipasi pendidikan yang "terabaikan" maka gerakan membaca buku patut dihadirkan di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor ini.

Ada beberapa alasan penting  TBM Lentera Pustaka ada dan hadir di Desa SUkaluyu Kec. Taman Sari Bogor. Kondisi demografi yang memprihatinkan dan data statistik inilah yang menjadi alasan adanya TBM Lentera Pustaka:

Anak-anak Usia Sekolah

Di Desa Sukaluyu, terdapat sekitar 3.035 anak-anak usia sekolah. Dengan rentang usia 0-6 tahun mencapai 22% dan usia 7-12 tahun mencapai 37,5%. Ini berarti, TBM Lentera Pustaka dapat "menyentuh" secara nyata dan dimanfaatkan oleh sekitar 59,5% anak-anak usia sekolah SD dan usia SMP-SMA mencapai 40%. Mereka selama ini tidak bisa mendapatkan akses bacaan karena memang tidak tersedia TBM atau buku bacaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline