Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

IKA UNJ Audiensi ke Menko Polhukam

Diperbarui: 15 Agustus 2017   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan butuh kesadaran. Bela negara pun perlu kesadaran;.

Ibarat konstruksi bangunan, pendidikan dan bela negara merupakan tiang penyangga yang teramat penting bagi kokohnya suatu bangsa. Bangsa yang tegap lagi kuat gak mungkin dilepaskan dari kesadaran akan pendidikan dan bela negara. Oleh karena itu, membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan dan bela negara terhadap lebih dari 250 juta warga negara Indonesia sama sekali tidak boleh berhenti.

Itulah kira-kira obrolan yang bergulir saat Pengurus IKA UNJ (Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta) melakukan audiensi ke Bapak Jend. (Purn) Dr. Wiranto, Menko Polhukam RI, hari ini 15 Agustus 2017 di Jakarta.  Dipimpin Ketua Umum IKA UNJ, Juri Ardiantoro bersama beberapa pengurus; Indra Fahrizal, Dimyati, Syarifudin Yunus, Rahmat Edi Irawan, Yus Octavia, Defrizal menyambangi Pak Wiranto yang sekaligus alumni Pascasarjana UNJ untuk melaporkan kepengurusan IKA UNJ periode 2017-2020, visi misi dan program kerja.  

Dalam obrolan ringan, terbersit harapan untuk mensinergikan pendidikan yang menjadi basis gerakan IKA UNJ dengan program bela negara yang menjadi komitmen Pemerintah kepada setiap warga negaranya. Dengan memperhatikan potensi ancaman terhadap negara di era digital seperti sekarang ini, termasuk ancaman perang siber yang kian marak, dunia pendidikan harus mengambil peran terdepan untuk meningkatkan kualitas diri setiap warga negara agar siap berkompetisi dengan bangsa lain, di samping mampu membentengi diri dari segala bentuk tindakan provokatif dan intimidasi. Maka bela negara hari ini, bukanlah pelatihan bela negara yang terkesan bernuansa militer. Tapi lebih kepada peningkatan kualitas pendidikan.

Sinergi antara pendidikan dan bela negara, pada gilirannya akan menjadikan setiap warga negara dan masyarakat mampu mencapai level "human security" atau keamanan insani (meminjam istilah Yudi Latief) yang menjunjung tinggi martabat, kesederajatan, dan kerukunan. Maka tidak lain dan tidak bukan, upaya yang harus ditempuh adalah memperkuat kecerdasan kewarganegaraan.

Pendidikan dan bela negara menghendaki adanya nilai-nilai Pancasila, gotong royong, kebhinekaan, nasionalisme, dan revolusi mental menuju ke peradaban yang lebih baik.

Dalam konteks itulah, IKA UNJ wajib, bukan hanya patut mewujudkan kontribusi terhadap peningkatan proses dan kualitas pendidikan di Indonesia. Karena secara historical, UNJ yang dulunya bernama IKIP Jakarta merupakan perguruan tinggi yang mencetak pendidik atau guru.

Dalam kesempatan ini, Pak Wiranto sebagai alumni pascasarjana UNJ setelah diminta menjadi bagian dari IKA UNJ menyatakan kesediaannya menjadi Dewan Penasehat IKA UNJ Periode 2017-2020. Dan oleh karena itu, beliau mendukung dan siap ikut kontribusi tulisan untuk buku yang digagas IKA UNJ berjudul "The Art of Education; lansekap Pendidikan dan Keguruan Indonesia"... insya Allah.

Seperti diketahui, Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta (IKA UNJ), sebelumnya bernama IKA IKIP Jakarta yang berdiri pada 20 September 1969 (48 tahun lalu) kini diperkirakan memiliki anggota mencapai 107.000 alumni. Sebagai organisasi nirlaba, IKA UNJ bertujuan meningkatkan peran aktif dalam pengembangan tri dharma perguruan tinggi dan pengembagan kajian dan pemikiran di bidang pendidikan dan keguruan yang menjadi marwah kemajuan bangsa.

IKA UNJ sangat menyadari alumni merupakan aset penting yang harus difasilitasi dan dirangkul untuk dapat mewariskan nilai-nilai dan budaya luhur yang dimiliki bangsa Indonesia. Ikatan Alumni di mana pun, pada akhirnya harus fokus pada "daya guna" dan "nilai tambah" bagi almamater dan alumninya sendiri.

Jadi tunggu apa lagi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline