Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Tarawih dan Orang-orang yang Kalah

Diperbarui: 12 Juni 2017   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadan identik dengan sholat tarawih. Bulan puasa identik dengan qiyamullail.

Lalu, siapa yang gak kenal Tarawih?

Tarawih itu sholat sunat yang khusus dilakukan pada malam-malam di bulan Ramadhan. Banyak orang menyebutnya dengan "teraweh", atawa "taraweh".

Gak masalah, sholat tarawih mau 11 rakaat. Atau 23 rakaat. Silakan saja asal khusyu dan tuma’ninah. Yang masalah itu yang gak sholat tarawih. Apalagi alasannya cuma karena nonton TV, nongkrong atawa kegiatan lain yang gak manfaat.

Di negeri ini, sholat tarawih emang punya cerita sendiri. Entah kenapa, makin hari ke hari "jamaahnya" makin maju. Alias makin berkurang, saf-safnya makin maju ke depan. Alias makin sedikit jamaahnya. Di awal-awal bulan puasa, rame dan penuh sesak. Begitu lewat malam ke-10 atawa ke-15, mulai sepi dan jemaahnya "hijrah". Entah kemana?

Ini cuma anekdot tarawih. Dan orang-orang yang kalah.

Kemarin-kemarin. Betapa banyak orang, merindukan datangnya bulan Ramadan. Betapa banyaknya orang-orang yang bergembira ketika bulan puasa hendak tiba. Semarak ramadan, gempita puasa. Begitulah motto di banyak panitia Ramadhan.

Maka wajar, di awal bulan Ramadhan. Masjid-masjid penuh, mushola sesak. Tarawih malam pertama, jamaahnya meluap sampai ke luar. Tarawih semarak.

Tapi begitu lewat hari ke-10 atawa ke-15. Tarawih mulai berubah jadi "tara sawareh" alias "jarang sebagian". Banyak saf makin maju, makin berkurang jamaahnya. Sebagian besar jamaah jarang lagi hadir ke masjid atawa musholla.

Nah puncaknya nanti, di akhir Ramadan, jelang 10 hari terakhir. Tarawih makin berubah jadi "tara weh" alias "jarang deh". Jamaah mulai jarang tarawih lagi. Ibadah malam mulai ditinggal. Ibarat pertandingan, tarawih kalah dibanding sibuknya jamaah nyiapin idul fitri, mudik, belanja. Banyak orang sibuk di mal-mal atawa ada di jalanan. Malam lailatul qadar, malam maghfirah, malam pembebasan dari api neraka hanya tinggal ceramah. Karena tarawih dan ibadah malah makin kalah. Katanya, lelah. Begitulah orang-orang yang kalah dalam tarawih.

Entah sampai kapan, orang-orang kalah dalam tarawih?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline