Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Hijrah; yang Lalu Biar Berlalu, yang Datang Biar Menantang

Diperbarui: 1 Oktober 2016   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hijrah.... Manusia itu harus hijrah.

Si Kuple nanya pada diri sendiri, "Apa sih yang elo mau cari dalam hidup?". 

Bukan pesimis tapi reflektif. Tentu, elo bukan pengen jadi sempurna kan. Tapi cuma pengen lebih baik. Iya, lebih baik dari sebelumnya, lebih baik dari kemarin. Betul juga ya...

Kalo impian elo terlewatkan, besok pasti bisa diulang. Kalo bisnis elo gagal, besok juga bisa diulang. Kalo karier elo gagal, besok pun bisa diulang. Tapi kalo WAKTU elo yang terlewat, sudah pasti besok gak bakal bisa diulang. Gak ada guna.... karena elo gak hidup di waktu kemarin. Elo itu hidup di waktu sekarang dan waktu yang akan datang.

Jadi ngapain juga elo ratapin. Ngapain keluh kesah. Ngapain ngarepin yang gak mungkin bisa elo capai. Elo itu hanya bisa bikin sedikit rencana dan banyakin aksi. Kerjakan yang harus dikerjakan. Lakukan yang bisa dilakukan. Asal semuanya atas niat baik. Itu sudah cukup.

Lihatlah ke bawah urusan dunia. Lihat ke atas urusan akhirat. Bersyukurlah atas nikmat Allah yang kamu terima. Ucapkan Alhamdulillah. Katakan terima kasih. Berhentilah mengeluh.
Syukuri apa yang dimiliki. Gak usah cintai apa yang gak dimiliki. Nerima kenyataan lebih baik daripada membuai harapan. 

Makanya, elo gak usah pengen jadi orang hebat. Gak usah pengen jadi orang terkenal. Tapi cukup jadi orang yang bisa menghargai waktu dan menggunakannya untuk bisa lebih baik. Lebih baik dari sebelumnya. Terserah gimana caranya? Karena itu urusan elo sendiri.

Hijrah.... Manusia itu harus hijrah.

Hijrah itu pilihan manusia kok. Memilih maaf daripada dendam, memilih cinta daripada benci. Memilih taqwa daripada putus asa, memilih alim daripada zolim. Memilih senyum daripada amarah, dan memilih sabar daripada sombong. Pilih lah kebaikan di dekat kita.

Hijrah itu bergerak dan berubah untuk bisa lebih baik lagi. Sebagai apapun, untuk apapun. Biar nanti waktu kematian tiba, menjadi mudah dan khusnul khotimah.

Oke, gak perlu lagi sibuk menghitung kesulitan. Mulailah menghitung semua nikmat dan kebaikan. Atas apa yang telah kamu dapatkan.

Kayak hidup Si Kuple yg sederhana. Kata dia "yang lalu biar berlalu, yang datang biar menantang". Kita cuma butuh SIKAP, bukan mempersoalkan KEADAAN.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline