Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Gak Semua Hal Tergantung Rasa (Touring DPLK Riders)

Diperbarui: 4 September 2016   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada orang yang gak mau makan di warteg? Bisa jadi karena makanan di warteg “rasanya” gak enak. Lidahnya gak cocok sama “rasa” makanan di warteg. Rasanya gak pas, rasanya gak sesuai selera. Ahhh, itu cuma “perasaan” kamu aja kok.

Jadi sebenarnya, kamu makan itu karena “rasanya”? Atau karena suasananya, atau karena teman makannya? Atau karena memang sudah waktunya harus makan? Gak tahu ahh, jawab aja sendiri.

Gak semua hal tergantung RASA. Termasuk urusan makanan.

Makan atau makanan enak itu bukan karena RASANYA. Suatu kali, RASA gak harus berhubungan dengan tempat, atau harga. Rasa juga kadang gak harus sesuai selera. Bukan soal RASA. Tapi karena SUASANA dan KEBERSAMAAN yang diciptakan waktu makan. Gak penting banget makan pakai apa? Gak penting amat berapa uang yang dikeluarkan untuk membeli makanan? Tapi yang penting, menciptakan SUASANA makan; membangun KEBERSAMAAN sambil menikmati makanan. Makan dalam SUASANA yang menyenangkan; makanan yang bisa membangkitkan gairah KEBERSAMAAN. Karena gak semua hal, termasuk dalam hidup kamu, tergantung pada RASA.

Gak semua hal tergantung dari RASA.

Rasa, perasaan, merasa, terasa, atau merasakan, apapunlah bentuknya yang terkait dengan RASA. Rasa itu bersifat terlalu personal. Rasa itu urusan masing-masing. Karena gak ada yang tahu RASA yang kamu miliki, apa yang kamu pikirkan tentang RASA. Saya cuma mau bilang, “GAK SEMUA HAL TERGANTUNG DARI RASA”

Gak semua hal tergantung dari RASA.

Terus kenapa ya. Banyak orang yang “merasa” galau. Merasa bete sama hidupnya sendiri. Merasa gak cukup rezeki yang ada di tangannya. Merasa hidup sendirian. Merasa kecewa. Merasa tidak bahagia. Bahkan merasa hidupnya begini-begini aja. Emang mau RASA yang gimana sih kamu ?

Gak semua hal tergantung dari RASA.

Gak suka sama pemimpin, lantas membenci. Gak suka sama teman, lantas ngomongin yang jelek-jelek. Gak suka sama keadaannya, lantas mengeluh. Gak suka sama pekerjaan, lantas nelongso. Gak suka sama apa aja yang ada di sekitarnya, lantas hanya bisa menyesal, mengeluh, kecewa dan sebagainya yang jelek-jelek. Berhentilah, semua itu terjadi karena kamu lebih bermain dengan RASA, PERASAAN. Gak semua hal tergantung dari RASA. Itu saja cukup kok.

Kenapa ada orang mati RASA? Karena mereka terlalu bergantung pada RASA.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline