Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Aku Mau Hidup di Zamanku, Bukan di Zaman Orangtuaku (Selamat Hari Anak Nasional)

Diperbarui: 23 Juli 2016   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Anak Nasional | Koleksi Pribadi

Hari ini 23 Juli, kata negara saya Hari Anak Nasional. Selamat ya anak-anak, semoga kalian bisa jadi anak-anak yang baik dan gemar kebaikan. Sekali lagi, gemar kebaikan bukan keburukan. Jadi anak-anak yang gak bermental "tempe", gak doyan keluh-kesah, gak mudah galau dan rapuh terhadap realitas.

Selamat Hari Anak ya. Semoga kalian segera tumbuh menjadi anak-anak yang kuat. Bukan melawan ya. Kuat itu mampu berjuang, dan bersaing. Jika menang tidak jumawa, jika kalah bisa menerima. Ingat ya anak-anak, sikap kayak gitu penting. Sungguh jauh lebih penting dari pengetahuan atau kepintaran kalian sekalipun.

Kalian tahu gak anak-anak. Kuat itu bukan soal otot, bukan soal pendidikan. Bukan pula soal harta dan jabatan. Kuat itu sikap untuk membantu yang lemah, bukan melemahkan yang sudah kuat. Kuat itu tidak cengeng, lalu meratapi keadaan. Kuat itu justru kalian harus mampu berhadapan dengan realitas, berteman dengan kenyataan. KUAT itu kalian mengaku cukup jika cukup, kurang jika kurang, atau pas jika pas. Jangan ditukar-tukar.
Anak-anak, mumpung ini hari kalian.
Bilang dan kasih tahu orang tua kalian tentang kasih sayang menurut kalian, bukan menurut orang tua kalian. 

Katakan saja kepada orang tua kalian.
Bahwa kasih sayang di mata anak itu bukan berarti pemenuhan atas segala kebutuhan kalian. Atau larangan terhadap segala hal yang tidak boleh menurut orang tua kalian. KASIH SAYANG itu harusnya bukan menjerumuskan kalian menjadi pribadi yang tidak disukai lingkungan, bukan pribadi yang tidak siap menerima masalah. Apalagi membuat kalian tidak bisa menerima penolakan. Itu bukan sayang, tapi kepayang....

 

Bilang saja pada orang tua kalian.
Kalo mau ajak jalan-jalan, lakukan saja tanpa perlu dimarahi berlebihan setelah sampai di tujuan.

 

Kalo mau ajak makan jangan semua dibeliin dan harus dihabiskan, akhirnya kalian tumbuh jadi kegemukan.

 

Kalo mau mengajari belajar setiap malam, bilang gak usah pakai marah-marah atau mukul-mukul segala.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline