Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

TERVERIFIKASI

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Nak, Persis Seminggu Kita Tak Bersama (Surat Virtual Buat Farid)

Diperbarui: 23 Juli 2016   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nak, apa kabar? Kamu sedang apa di asrama?

Tak terasa, sudah seminggu ini kamu tidak serumah dengan Abi. Abi kangen sekali, Nak. Entah tiba-tiba, kamu kok jadi sosok yang Abi selalu pikirin setiap hari. Sosok yang Abi kangenin seminggu ini. Sejak kamu di asrama SMAN CMBBS, Abi masih tersentak. Karena tiap sepulang kantor, gak melihat kamu lagi di rumah. Seandainya waktu bisa diputar kembali, Abi pengen lebih lama lagi menghabiskan waktu di rumah bersama kamu, Nak.Nak, kamu sedang apa malam ini?

Sudah seminggu ini, kamu tidak di rumah lagi. Serasa ada yang kurang buat Abi. Terasa sekali. Hampir tiap hari, Abi bertanya pada Ibu, kamu sedang apa di asrama? Siapa yang siapkan sarapan kamu? Gimana kamu mencuci baju sendiri? Gimana pula tatapan matamu sebelum atau sebangun tidur di kamar yang isinya 8 orang teman-teman kamu? Sungguh, semua itu jadi pikiran Abi, juga Ibu.

Entahlah Nak, mungkin ini hanya perasaan Abi yang baru kali pertama “ditinggal kamu belajar dan tinggal di asrama”. Abi juga gak tahu, rasa ini wajar atau tidak.

Tapi asal kamu tahu, mala mini, Abi sangat bersemangat menulis surat virtual buat kamu. Karena esok, Abi akan tengokin kamu di sekolah, di asrama. Dan kita, akan menghabiskan waktu seharian di hari Minggu lusa. Bercengkrama bersama, sambil mendengar cerita kamu di sekolah dan di asrama. Abi pengen tahu banget, apa cerita yang kamu bagi ke Abi?

Nak, Abi hanya bisa tuliskan ini. “Persis seminggu kita tak bersama”. Abi menyebutnya, surat virtual buat Farid Nabil Elsyarif, Siswa SMAN CMBBS (Cahaya Madani Banten Boarding School) Pandeglang Banten. Biar suatu saat, Abi bisa membacanya lagi.

Nak, memang Abi kangen banget sama kamu. Tapi semua itu “terobati” dengan sujud syukur dan bangganya Abi atas prestasi kamu. Terobati oleh tekad dan motivasi kamu yang luar biasa. Walau ini semua gak mudah buat kita, gak mudah buat Farid juga Abi. Karena di usia kamu yang baru 14,5 tahun dan hingga 3 tahun ke depan, kita tidak bersama lagi. Tidak serumah lagi, gak bisa main PS bareng lagi, gak bisa makan bareng lagi. Gak bisa ke toko buku bareng-bareng lagi. Iya kan, Nak ?

Abi bangga pada kamu, Nak.

Karena kamu mampu bersaing dengan teman sebaya untuk bisa menjadi siswa SMAN CMBBS. Melewati proses seleksi yang ketat. Mulai dari seleksi berkas akademik, tes akademik seharian penuh, tes kesehatan, tes psiko dan interview orang tua. Hingga tes hafiz di akhirnya. Semua itu kamu lalui dengan penuh percaya diri.

Dari 2.500 calon siswa yang diseleksi, hingga akhirnya kamu berhasil menjadi salah satu dari 130 siswa yang diterima di CMBBS tahun ini. Bersekolah, tinggal di asrama di CMBBS dan semuanya gratis. Karena sekolah kamu itu dibiayai oleh Pemda Banten. Rasa bangga, salut bercampur syukur ada di dalam dada Abi.

Abi juga memahami perjuangan berat kamu, Nak.

Karena kamu harus tinggal di asrama siswa CMBBS 3 tahun ke depan. Gak mudah, karena di asrama kamu harus hidup mandiri. Mengurus segala keperluan sendiri. Mulai dari bangun pagi, membereskan tempat tidur, belajar, makan, mencuci baju. Semuanya kamu lakukan sendiri. Abi tahu itu semua berat, Nak. Belum lagi jadwal belajar dan hari-hari kamu yang padat. Abi dengar dari Ibu, kamu belajar dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 16.00 sore.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline