Bangsa ini rame lagi. Presiden JKW kunjung ke Hambalang sambil geleng-geleng kepala, sambil nge-tweet “mangkrak”. Besoknya dibalas kunjungan mantan Presiden yang 10 tahun memimpin ke Jembatan Suramadu, sambil bilang, “Alhamdulillah, jembatan teranjang di Indonesia bisa selesai dan dinikmati masyarakat”. Gak tahu apa yang salah dari 2 kunjungan yang berdekatan waktu itu? Tiba-tiba, bangsa ini rame lagi. Seolah ada perseteruan di antara Presiden dan Mantan Presiden …
[caption caption="Sumber: Pribadi - Semoga Gak Salah Jurusan"][/caption]
Dari Hambalang (JKW) Sampai Suramadu (SBY) tergiringlah opini.
Orang-orang pintar dan media, menjadikan momentum itu untuk membuat tafsiran sendiri. Menggiring opini publik, seakan ada perseteruan antara keduanya. Hambalang dijadikan simbol “mangkraknya” kepemimpinan presiden sebelumnya. Di sisi lain, Jembatan Suramadu dijadikan simbol “prestasi” pemerintahan SBY. Orang-orang pintar bilang itu semua “kunjungan sindiran” di antara Presiden dan Mantan Presiden RI. Dari Hambalang (JKW) Sampai Suramadu (SBY), menjadi sensasi baru. Bikin ramai lagi, bikin gaduh yang gak terlalu gaduh.
Menarik untuk dicermati. Apa yang terjadi di bangsa ini?
Semoga kita tidak sedang salah jurusan. Salah arah dalam membawa mau ke mana arah bangsa.
Semoga gak salah jurusan.
Semoga. Presiden gak salah jurusan. Mantan Presiden gak salah jurusan. Rakyat gak salah jurusan. Orang ppintar gak salah jurusan. Media juga gak salah jurusan. Gak salah jurusan untuk melihat setiap masalah secara objektif dan realistis. Gak perlu saling sindir menyindir. Kita butuh jurusan yang apa adanya, jurusan yang lebih banyak maslahat daripada mudharat.
Karena jika salah jurusan, apa yang akan terjadi?
Bangsa ini, kita semua sibuk hanya untuk mencari-cari kesalahan masa lalu. Bangsa ini dan kita sibuk mencitrakan diri sebagai orang yang paling berjasa atas sebuah prestasi di masa lalu. Sederhana saja, siapapun kita, siapapun dia, jika mendapat amanah sudah seharusnya bekerja dengan sebaik-baiknya. Jika pun ada yang salah, itu terjadi semata-mata karena ego dan nafsu buruk manusianya. Bangsa ini gak boleh salah jurusan.
Salah jurusan, gak boleh terjadi.