Lihat ke Halaman Asli

Andaikan Tuhan Mau Bertanya Padaku, Apakah Cita-citamu, Syarief?

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Andaikan Tuhan mau bertanya padaku. Apakah cita-cita mu, Syarief . . .?

Saya akan menjawab dengan penuh takzim. Bahwa selama di dunia, selainingin selalu mengabdi kepada Mu dengan sepenuh jiwa, saya juga ingin menata kehidupan Bangsa ke arah yang lebih baik, dalam pandangan Mu, Ya Tuhan.Supaya sedikit saja ada dosa pada Duinia. Syukur kalau bisa sampai tidak ada dosa turun ke bumi. Sekaligus saya juga bercita-cita sebagai wujud kecil Mu mengatur Alam raya. Ibarat globe menggambar kan wujud bola Dunia, aku ingin menjadi gambaran wujud Mu, menerapkan keadilan dengan penuh kasih kepada orang-orang yang patuh pada firman Mu. Sekaligus membenci yang menghina atau mempermainkan firman Mu. Sedangkan di Akhirat saya ingin menempati syurga Mu.

Tuhan tersenyum. . .seraya berfirman. Cita-cita mu sangat besar dan mulia; Apakah sudah ada usaha mu yang mengarah ke arah itu. . .?Seperti yang telah Tuhan ketahui,dan di saksikan oleh para Malaikat sekaligus Iblis dan Setan; Selain aku beusaha menempatkan diri ku di jajaran orang-orang takwa; saya juga selalu berusaha untuk mengerti kebenaran firmn Mu yang sesungguh nya. Dan berusaha untukmenyebarluaskan nya kebenaran firman Mu ke seluruh Jagad. Tetapi apa daya ku ya Tuhan; Karena hampir semua manusia yang dekat maupun yang jauh dariku, semua lebih suka menghina daripada memuja, lebih suka curiga daripada percaya. Walaupun semua orang yang berada di dekat ku, bisa menyaksikan bahwa aku tidak pernah berzina, mabuk-mabukan, berjudi, korupsi, atau membuat orang lainrugi. Tetapi mereka tetap tidak mau membuka hati untuk mengerti. Mungkin karena aku bukan tergolong orang besar dan tidak di panggil Ustad atau Kiai, ya Tuhan.

Tuhan[manggut-manggut] sambil berfirman: Memang. . .dari dulu sampai sekarang manusia condong mengikuti orang-orang yang menurut mereka punya kapasitas, kapabilitas, kualitas, dan predikat, walaupun sebagian dari mereka banyak yang menuntun manusia ke Neraka. Lalu apa yang kamu ingin minta kepada Ku sekarang . . .?ya Tuhan izinkan aku mohon supaya hari Kiamat cepat datang. Supaya aku cepat bisa berpisah dengan orang-orang serakah, takabur, tak tau malu, yang selalu berusaha mengatur ku dan duduk di atas kepala ku. Dan juga bisa menghindar dari sistem Pemerintahan Demokrasi amburadul dan hukum Dunia yang tidak sesuai dengan firman Mu. Karena sudah sesak dada ku memendam kesabaran yang ibarat tanpa ujung. Tidak tunduk kepada Pemerintah katanya makar dan propokasi, sedangkan tunduk dan patuh hanya menambah beban kesengsaraan batin.

Tuhan berdiam. . .lalu berfirman: baik tunggulah sebentar.

Syarief budi aji

KALTIM, Sumber mulya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline