Oleh
Siska Dayanti
Nisa Dwinanda
Syardilla Fika
Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan para generasi yang berkualitas. Bangsa Indonesia memerlukan SDM (sumber daya manusia) yang besar dan bermutu dimana hal ini bisa di dapatkan dengan pendidikan. Dalam kaitaannya dengan pendidikan karakter, pendidikan menjadi suatu sistem yang membantu,membentuk dan menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik agar peserta didik dapat menjadi SDM yang unggul tidak hanya dalam aspek kognitif, namun juga dalam karakternya serta mampu menghadapi segala persoalan dan tantangan dalam hidupnya. Melihat begitu cepat dan pesatnya perubahan zaman dewasa ini dikarenakan sangat majunya perkembangan teknologi maka perubahan tersebut juga membawa banyak pengaruh terhadap anak-anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang masih dalam tahap perkembangan dalam transisi yang mencari identitas dan jati diri, dimana perubahan tidak hanya menghasilkan dampak positif saja tetapi bisa saja berdampak negatif .
Dengan realitas inilah maka terkadang timbulah permasalahan-permasalahan yang timbul yaitu penyimpangan moral yang mirisnya dilakukan oleh siswa misalnya seperti seks bebas, tawuran pelajar, kebut-kebutan dijalan para pelajar, pengguna narkoba, atau masalah sosial yang terjadi disekitar kita seperti kurang berempati terhadap sesama, individualis, tidak disiplin dan masih banyak lagi.
Melihat adanya keterpurukan moralitas oleh generasi muda maka diperlukan peran penting dari pendidikan IPS dalam membangun pendidikan yang berkarakter dimana IPS sebagai program pendidikan dan bidang pengetahuan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata-mata, melainkan harus pula membina peserta didik menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, artikel ini ditulis dengan tujuan untuk menginformasikan kepada para pembaca tentang apa saja tujuan dan manfaat dan bagaimana peran dari Pendidikan IPS dalam membangun Pendidikan Berkarakter terkhusus dalam jenjang sekolah menengah pertama (SMP) di Indonesia.
Somantri (dalam Sapriya, 2009, hlm. 11) mengatakan bahwa "Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan". Sejalan dengan pendapat diatas maka Pendidikan IPS dapat dikatakan sebagai suatu bidang disiplin ilmu yang terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial lainnya yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa untuk tujuan pendidikan pada tingkat dasar menengah.
Manfaat Pembelajaran IPS dalam Pembentukan Karakter Siswa
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs di Indonesia memiliki salah satu tujuan untuk mengembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan sebagaimana yang tertuang dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Hal ini sejalan dengan tujuan mata pelajaran IPS di negara barat yang dikenal dengan Social Studies. Ada beberapa tujuan social studies di Amerika sebagaimana yang diungkapkan oleh Ross (2006: 18) yaitu "Social Studies in the broadest sense, that is, the preparation of young people so that they possess the knowledge, skills, and values neccessary for active participation in society, has been a primary part of schooling in North America since colonial times. Menurut Ross, Social Studies memiliki tujuan untuk mempersiapkan kemampuan peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai agar siswa mampu berpatisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan masyarakat.
Begitu pula dengan tujuan mata pelajaran IPS di Indonesia tingkat SMP dan MTs, sebagaimana yang diungkapkan oleh Arnie Fajar (2005: 114), yakni:
a. Mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial.
b. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan
c. Meningkatkan kemampuan berkompetisi dan bekerja sama dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Muhammad Numan Somantri (2001: 44) mendefinisikan dan merumuskan tujuan IPS untuk tingkat sekolah sebagai mata pelajaran, yaitu
1) menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai kewarganegaraan, moral ideologi negara, dan agama.
2) menekankan pada isi dan metode berpikir, ilmuan sosial.
3) menekankan pada reflective inquiry. Berdasarkan pendapat Numan Somantri, maka mata pelajaran IPS di tingkat SMP, menekankan kepada tumbuhnya nilai-nilai kewarganegaraan, moral, ideologi, agama, metode berpikir sosial, dan inquiry. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka tujuan mata pelajaran IPS di tingkat Sekolah Menengah Pertama di Indonesia, untuk mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, keterampilan sosial, dan membangun nilai-nilai kemanusiaan yang majemuk baik skala lokal, nasional, dan global.