Lihat ke Halaman Asli

M Syarbani Haira

Berkarya untuk Bangsa

Manusia, Antara Ambisi dan Kekuasaan

Diperbarui: 8 September 2019   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerusuhan Massa, antara ambisi dan kekuasaan

Manusia (Pengen) TERKENAL  : Ambisi dan Kekuasaan

Oleh : HM. Syarbani Haira

Sedikitnya, ada 2 (dua) kasus figur manusia yang telah berinteraksi denganku, baik sebagai senior di organisasi sosial, atau sekaligus pendidik di lembaga pendidikan (tinggi). 

Kasus ini tak mudah aku lupakan, karena kedua figur tersebut, dengan lantang berani secara terbuka menyatakan tekadnya ingin menjadi "manusia terkenal". 

Niat ini tidak sekadar mereka ucapkan, melainkan juga sekaligus mereka implementasikan. Hasilnya, untuk wilayah tertentu, sesuai kadarnya masing-masing, niat itu sudah kesampaian. 

Mereka telah menikmatinya, menjalaninya, dan juga merasakan hasilnya, dengan perspektif dan values masing-masing --minimal untuk ukuran mereka sendiri.

Kasus pertama, ada seorang aktivis mahasiswa, yang kemudian bergabung dengan organisasi mahasiswa. Sebagaimana lazimnya organisasi mahasiswa, aktivitasnya ada yang skope lokal, hingga skope nasional. 

Entah dapat inspirasi dari mana, yang bersangkutan pengen dikenal luas. Sayangnya, yang dia lakukan justru negatif. Dalam sebuah persidangan organisasi mahasiswa tersebut misalnya, dia tak segan-segan bikin onar, melakukan kerusuhan saat persidangan. 

Betul, terjadilah kerusuhan itu. Sidang pun tertunda. Menurut pengakuannya, saat itu namanya sangat dikenal peserta dari daerah lainnya. Bahkan asal daerahnya pun ikut terkenal. Tetapi setelah lulus, kawan-kawannya lebih mengenalnya sebagai seorang aktivis mahasiswa yang "preman", karena di mana-mana kerap bikin kerusuhan dengan cara kekerasan. 

Ditambah perilaku buryk lainnya, dia bisa ngutang tanpa pernah mau membayar, mencari proyek dengan cara kekerasan, bahkan tak segan-segan melakukan penipuan. 

Tidak hanya itu, dalam beraktivitas sosial pun tetap dengan cara-cara preman, di mana orang ini belakangan memang cukup dikenal, sayangnya rada negative value-nya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline